Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Didesak Amendemen Konstitusinya

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur:Sejumlah anggota parlemen Malaysia dan tokoh masyarakat minoritas mendesak perlunya amendemen konstitusi untuk melindungi hak kaum non-muslim di negeri itu. Desakan itu muncul menyusul penguburan seorang pria secara muslim, meski ditentang istrinya yang Hindu.Pendaki gunung tenar, M. Moorthy, yang koma sejak berumur 36 tahun, meninggal dan dikubur secara muslim, Desember lalu. Otoritas Islam setempat mengklaim jenazah Moorthy dan mengatur penguburannya. Mereka mengaku Moorthy sudah berganti agama menjadi Islam sejak 2004. lelaki yang menaklukkan Gunung Everest pada 1997 itu, bahkan dikabarkan telah mengganti namanya menjadi Mohammad Abdullah.Istri Moorthy, S. Kaliammal, kaget mendengar klaim itu. Menurut dia, sampai saat meninggalnya, suaminya makan babi, tidak disunat, dan selalu berpartisipasi dalam upacara dan festival Hindu.Kasus ini menjadi perhatian media di Malaysia, ketika hakim pengadilan syariah mengesahkan klaim otoritas Islam setempat soal pergantian agama Moorthy. Saat Kaliammal mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, hakim di sana menolak mengadili perkara itu. Putusan inilah yang memicu kontroversi, karena istri Moorthy sama sekali tidak diberi kesempatan mengajukan bukti tandingan di persidangan, untuk melawan klaim pergantian agama suaminya.Putusan Pengadilan Tinggi Malaysia itu berdasarkan amendemen konstitusi 1988 yang menegaskan pengadilan umum tidak memiliki wewenang mengadili perkara yang menjadi wilayah hukum syariah Islam. Kaum non-muslim Malaysia ?40 persen dari seluruh penduduk di sana-- menilai amendemen itu adalah penyebab utama panasnya hubungan antar etnik dan antar ras di negeri itu.Menteri Senior Malaysia, Nazri Aziz, menilai kasus Moorthy seharusnya diadili di pengadilan umum. ?Kalau agama seseorang dipertanyakan, seharusnya pengadilan umum yang mengadili sehingga bukti dari kedua pihak dipertimbangkan,? katanya. Pemimpin oposisi Lim Kit Siang langsung menyuarakan pentingnya amendemen konstitusi. ?Kita ingin amendemen 1988 dicabut, dan konstitusi dikembalikan seperti sebelumnya,? kata Lim di depan forum yang dihadiri ratusan anggota parlemen, pengacara, aktivis dan perwakilan kelompok minoritas di Kuala Lumpur, belum lama ini. Pernyataan serupa keluar dari dewan antar-agama dari agama minoritas di Malaysia, yang terdiri dari tokoh agama Budha, Kristen, Hindu dan Sikh. ?Tampaknya pengadilan syariah mempunyai kekuasaan absolut untuk mengatakan seseorang Islam atau tidak,? kata juru bicara dewan itu, Wong Kim Kong. Sementara, Abu Talib Othman, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia, yang juga bekas Jaksa Agung Malaysia yang mengusulkan amendemen 1988, mengkritik Pengadilan Tinggi Malaysia yang menolak mengadili kasus Moorthy.?Seharusnya, pengadilan menyidangkan perkara ini dan mendengar keberatan keluarga Moorthy. Baru memutuskan berdasarkan pemahaman hukum mereka. Tapi, pengadilan justru mengambil jalan pintas. Apa hakimnya yang tidak kompeten, atau mereka merasa terancam?? katanya. AFP/Wahyu Dhyatmika
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Magang Investigasi Tempo Dimulai Bulan Ini  

17 Januari 2017

Sampul Majalah TEMPO tentang perbudakan ABK.
Magang Investigasi Tempo Dimulai Bulan Ini  

Para peserta akan mengikuti proses magang selama sebulan.


Tempo 45 Tahun, Goenawan Mohamad: Ini Produk Organisasi

7 Maret 2016

Goenawan Mohamad bersama Redaktur Philipus Parera, Budi Setyarso dan Purwani Dyah Prabandari berfoto selfie dalam perayaan ulang tahun Tempo ke-45 di gedung Tempo, Jakarta, 7 Maret 2016. TEMPO/Rully Kesuma
Tempo 45 Tahun, Goenawan Mohamad: Ini Produk Organisasi

Tempo bisa tumbuh dan berkembang berkat kritik.


Ini Daftar Pemenang Mewarnai #Tempo45Tahun  

31 Januari 2016

CEO Bukalapak.com Achmad Zaky memberi sambutan dalam peluncuran logo 45 tahun di gedung Tempo, Jakarta, 12 Januari 2016. TEMPO/Rully Kesuma
Ini Daftar Pemenang Mewarnai #Tempo45Tahun  

Setelah melihat dan memperhatikan puluhan karya yang masuk, redaksi telah memilih sepuluh karya yang paling menarik.


Sempat Ditinggalkan, Kedai Tempo Dibuka Kembali

10 Januari 2016

Goenawan Mohamad. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sempat Ditinggalkan, Kedai Tempo Dibuka Kembali

Kedai Tempo didirikan tak lama setelah pembredelan Tempo pada 1982. Sempat tak dirawat, Goenawan Mohamad dan kawan-kawan membukanya kembali.


Tempo Raih Penghargaan Sampul Terbaik

24 April 2014

Publish Asia 2014. (wan-ifra.org)
Tempo Raih Penghargaan Sampul Terbaik

Ini bukan pertama kali Tempo mendapatkan penghargaan.


Ahok: Banyak Politikus Pura-pura Tak Tahu

31 Oktober 2013

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ahok: Banyak Politikus Pura-pura Tak Tahu

Ahok meminta anak muda yang jujur masuk dunia politik. Kalau tidak, maka kursi mereka akan diisi orang tak jujur.


Mahasiswa UIN Juara Esay 'Menjadi Indonesia'  

30 Oktober 2013

Rezaa Aji Pratama, Rieiya Alfa Florianti Lasano,Raymundus Rikang Rinangga Widya seusai menerima penghargaan Menjadi Indonesia di Galeri Nasional,Jakarta (30/10). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Mahasiswa UIN Juara Esay 'Menjadi Indonesia'  

Esay yang membahas tentang pentingnya riset dalam kemajuan Indonesia.


Tempo Gelar Malam Puncak 'Menjadi Indonesia'  

30 Oktober 2013

Rezaa Aji Pratama, Rieiya Alfa Florianti Lasano,Raymundus Rikang Rinangga Widya seusai menerima penghargaan Menjadi Indonesia di Galeri Nasional,Jakarta (30/10). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Tempo Gelar Malam Puncak 'Menjadi Indonesia'  

Ada 25 anak dari latar belakang berbeda.


Tempo Raih Penghargaan Sampul Terbaik Se-Asia  

16 September 2013

Jembatan Selat Sunda
Tempo Raih Penghargaan Sampul Terbaik Se-Asia  

Penghargaan itu diberikan untuk dua sampul majalah Tempo edisi laporan utama 'Sengkarut Jembatan Selat Sunda' dan 'Investigasi Sindikat Manusia Perahu'.


Majalah Tempo Luncurkan Edisi Jawa Timur  

31 Mei 2012

Kepala Pemberitaan Tempo Toriq Hadad di acara Diskusi Integrasi Ekonomi Asean 2015 yang di selenggarakan oleh Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) bekerjasama dengan irai di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 23-5, 2012. TEMPO/Subekti.
Majalah Tempo Luncurkan Edisi Jawa Timur  

Edisi Jawa Timur di majalah Tempo ini bertujuan untuk mengawal kemajuan provinsi itu, khususnya bidang ekonomi.