TEMPO.CO, Jakarta - Helen Wilson, 49 tahun, diajak oleh teman sekaligus mantan kekasihnya, Nick Alexander untuk menonton konser musik di gedung Bataclan Paris, Prancis.
Helen tak menyangka, itu adalah konser terakhir yang akan ditontonnya bersama dengan Nick, 36 tahun. Gedung Bataclan menjadi salah satu gedung yang diserang dengan bom dan senjata api oleh kelompok militer ISIS pada Jumat 14 November 2015 malam waktu setempat.
Helen dan Nick sendiri sedang mengobrol sambil menonton konser band musik asal California, Eagles of Death Metal, saat penembakan terjadi pada pukul 21.54 waktu setempat. "Kami mendengar keributan di luar klub dan kemudian orang-orang mulai berlari ke dalam klub. Kami tak tahu apa yang sedang terjadi," kata Helen kepada surat kabar Inggris The Telegraph.
SIMAK: EKSKLUSIF TEMPO: Malam Minggu di Paris dan Eiffel yang Gulita
Horor dimulai saat lima atau enam orang masuk kedalam klub dengan membawa senapan mesin. Mereka kemudian mulai menembaki orang-orang di dalam secara acak. Orang-orang berlarian menyelamatkan diri, ada juga yang memilih menunduk menghindari tembakan.
Helen dan Nick adalah salah satu dari yang merunduk di lantai klub. "Ketika orang-orang mulai berlarian, mereka (penembak) akan langsung menembakinya. Jadi kami merunduk di lantai. Aku ketakutan saat kapanpun mendengar bunyi tapak kaki di sebelahku. Mereka menembaki semua orang," Helen bercerita.
Helen dan Nick kemudian diam di posisi mereka masing-masing tanpa bergerak. Para teroris ini akan menembak siapapun yang bergerak. Namun, seseorang di lantai dekat mereka bergerak. Para teroris melihat hal itu dan kemudian mulai menembaki ke arah Helen dan Nick.
SIMAK: EKSKLUSIF TEMPO: Penjagaan Paris Ternyata Longgar
Helen mengalami luka tembak di kedua kakinya sedangkan Nick di lokasi yang fatal. "Punggungnya menghadap padaku dan aku tak bisa melihat apa yang terjadi. Aku berusaha membuatnya (Nick) tetap bicara dan memberinya nafas buatan," kata Helen. Namun nyawa Nick tak tertolong lagi. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Helen.
Helen berhasil selamat dan dibawa ke Rumah Sakit Saint-Antoine setelah aksi teror berakhir. Ia tidak menyangka Nick yang juga bekerja di bagian persediaan band, akan meregang nyawa saat mengajaknya. "Ia tak bisa bernafas lagi dan aku memangkunya di tanganku dan berkata aku mencintainya. Dia adalah cinta dalam hidupku," wanita asal New Orleans ini.
EGI ADYATAMA | TELEGRAPH.CO.UK