TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyinggung tentang teror bom Paris saat bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Antalya, Turki. Pertemuan ini berlangsung sebelum kedua kepala negara itu mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi G20. "Kedua pemimpin menyampaikan rasa duka terhadap serangan teror yang terjadi Paris," ujar Staf Komunikasi Presiden Ari Dwipayana dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 15 November 2015.
Jokowi dan Trudeau sepakat memerangi radikalisme dan terorisme. Untuk itu, keduanya akan meningkatkan kerja sama yang berkaitan dengan hak asasi manusia, pengembangan demokrasi, dan penguatan dialog antarkepercayaan.
Pertemuan ini merupakan pertemuan bilateral pertama bagi Trudeau yang baru saja terpilih. "Selamat atas terpilihnya anda sebagai Perdana Menteri Kanada. Kami ingin membangun kerjasama yang lebih kuat lagi antara Indonesia - Kanada," ujar Jokowi.
Justin Trudeau, putra bekas Perdana Menteri Pierre Trudeau ini secara mengejutkan meraih suara mayoritas pada pemilihan umum 19 Oktober 2015. Dia mengalahkan Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Stephen Harper yang berkuasa sejak 2006.
Presiden Joko Widodo meminta Kanada membuka pasar lebih luas bagi produk Indonesia sebab perdagangan kedua negara baru mencapai US$ 2,6 miliar. "Saya meminta agar Kanada dapat membuka pasarnya yang lebih lebar bagi produk Indonesia seperti karet, kertas, furniture, elektronik, alas kaki, kopi dan teh," ujar Jokowi.
Jokowi juga mendorong pengusaha Kanada untuk meningkatkan investasi, khususnya di sektor Sumbe Daya Mineral, pertanian, serta infrastruktur. Jokowi menjelaskan pada Trudeau soal enam paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah demi meningkatkan kondisi yang kondusif bagi investor di Indonesia. "Saya berharap pengusaha Kanada dapat memanfatkan peluang ini," kata Jokowi.
Selain bidang ekonomi, kedua negara juga membahas isu global seperti perubahan iklim dan pemberantasan kejahatan lintas negara. Jokowi berharap agar pertemuan COP-21 UNFCC di Paris dapat menghasilkan perjanjian baru soal perubahan iklim.
"Kami mendorong Kanada untuk meningkatkan pengurangan emisi sebesar 29 persen pada 2030," kata Jokowi. kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi efisiensi dan energi terbarukan serta pengelolaan lahan gambut.
Kemudian, di bidang kejahatan lintas negara, kedua pemimpin sepakat untuk fokuskan kerja sama pada upaya pemberantasan terrorisme, IUU Fishing dan penyelundupan obat-obatan terlarang. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
TIKA PRIMANDARI