TEMPO.CO, Paris - Hampir 130 orang atau setidaknya 129 orang sejauh ini dinyatakan tewas dan lebih dari 300 luka-luka akibat teror di Paris, Juma’t, 13 November lalu. Tragedi ini yang terburuk sejak pengembonan kereta di Madrid pada 2004 yang menewaskan 191 orang.
Baca juga:
Drama Teror Paris, 130 Tewas: Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Heboh Penjara Buaya Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya
Beriku ini rangkaian kejadian di 5 lokasi di Paris:
1. Pukul 21.20 (waktu setempat) di Stade de France Saint Denis
Di stadion ini mulai terjadi ledakan pertama dari tiga ledakan di luar stadion ini saat pertandingan sepak bola persahabatan antara Prancis dan Jerman.
2. Pukul 21.25 (Restoran Le Carillon dan Le Petit Cambodge )
Di sini terjadi penembakan. Sebanyak 14 orang meninggal.
3. Pukul 21:32 (Casa Nostra)
Lima orang meninggal karena serangan senapan mesin.
4. 21.38 ( La Belle Equipe )
Serangan senjata api membunuh setidaknya 19 orang.
5. 21.49 (Le Bataclan Boulevard Voltaire)
Setidaknya 87 orang tewas setelah empat penyerang memberondongnya dengan senapan.
Pelaku dan penangkapan
Semua teroris sekarang diyakini tewas. Sebagian besar tewas setelah meledakkan diri dengan bom bunuh diri. Tiga warga Prancis ditangkap di Belgia. Mereka dianggap terlibat. Salah satu dari mereka menyewa mobil yang digunakan oleh teroris.
Salah seorang penyerang disebutkan dalam media Prancis sebagai Ismaïl Omar Mostefai. Warga Prancis 29 tahun itu diidentifikasi dari jari yang ditemukan di lokasi pembantaian di gedung konser Bataclan.
Tragedi di Tempak Konser Le Bataclan
Empat teroris menyerang konser grup musik rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal. Sebanyak 87 orang. Penyerang menggunakan senjata otomatis, menghamburkan peluru pada kerumunan sekitar 1.500 orang. Seorang saksi mendengar mereka berteriak 'Allahu Akbar' dan menyebutkan soal serangan udara Perancis melawan ISIS di Suriah.
Penonton yang terjebak dalam serangan itu menggunakan media sosial untuk meminta bantuan polisi. "Aku masih di Bataclan, lantai 1.” Ada lagi yang melaporkan: “ Silakan polisi menyerang. Masih ada yang hidup di sini. Tapi mereka membunuhnya satu per satu."
Sekitar tengah malam, tak lama setelah Presiden Prancis Hollande berpidato, pasukan khusus Prancis menyerbu Le Bataclan untuk mengakhiri drama penyanderaan penonton. Semua penyerang akhirnya tewas. Satu ditembak petugas, yang lain tewas dalam ledakan bom bunuh diri.
Drama di Stadion Sepak Bola
Presiden Hollande menghadiri pertandingan persahabatan internasional antara Perancis dan Jerman di Stade de France. Ledakan pertama terjadi sekitar 20 menit setelah pertandingan dimulai. Presiden Hollande yang telah menerima briefing dari petugas keamanan akhirnya meninggalkan stadion untuk mengadakan rapat kabinet darurat.
Ledakan selanjutnya terjadi pada 21.30 dan 21.50. Sebanyak tiga orang tewas. Semua ledakan disebabkan oleh pembom bunuh diri meledakkan diri di lokasi dekat dengan stadion. Pertandingan sepak bola tetap berlangsung hingga selesai kendati terjadi ledakan.
GUARDIAN| BBC| TIM TEMPO
Baca juga:
Drama Teror Paris, 130 Tewas: Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Heboh Penjara Buaya Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya