Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Menlu Marty Natalegawa: Asia Timur Perlu Keseimbangan  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Asia Timur perlu menemukan keseimbangan dan membuat suara mereka didengar di tengah cengkeraman dua negara besar, Amerika Serikat dan Cina.

"Kurangnya kepercayaan, yakni di Asia Timur Laut, antara Korea, Jepang, dan Cina, memungkinkan sebuah situasi yang matang bagi terjadinya insiden-insiden serius akibat salah persepsi dan salah perhitungan," kata Marty Natalegawa, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, dalam pertemuan kelompok pakar J Global-Chatham House Forum 2015 di Hotel Shilla, Seoul, 9 November 2015.

Forum yang membahas masalah keamanan regional, sejarah, dan isu-isu ekonomi tersebut berlangsung selama sepekan setelah pertemuan trilateral antara pemimpin Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Hal itu juga terselenggara di tengah meningkatnya ketegangan maritim antara Amerika Serikat dan Cina soal Laut Cina Selatan.

"Wilayah Asia-Pasifik penuh dengan masalah perbatasan yang kompleks dan luar biasa, termasuk perbatasan maritim dan darat," katanya dalam pidato kunci tentang konflik Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

Untuk itu, Marty menilai perumusan sebuah traktat komitmen yang menolak penggunaan kekuatan serta pentingnya dialog untuk menyelesaikan sengketa wilayah secara damai amat dibutuhkan. Saat ini, traktat semacam itu sedang dirumuskan ASEAN, yakni kode etik Laut Cina Selatan.

"Tentu saja, kode etik khusus sangat diperlukan. Itu juga akan berguna sebagai model yang dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan daerah tertentu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Marty juga mengungkapkan, pengalaman dialog dan negosiasi dalam ASEAN serta menekankan pentingnya keseimbangan dinamis atau "dynamic equilibrium" dijaga di tengah terus berkembangnya arsitektur regional.

"Pengaturan geopolitik dan geoekonomi yang cair tidak boleh mengarah pada kondisi anarkistis, di mana negara-negara terus berebut kekuasaan," tuturnya.

Forum bertajuk "Perspektif bagi Perdamaian dan Kerja Sama di Asia Timur" tersebut dihadiri 250 tokoh politik dan diplomasi global, termasuk mantan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Hong-koo.

JOONGANGILBO | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

1 hari lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

2 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

4 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

7 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

8 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

9 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

9 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

9 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif