TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Benigno Aquino berjanji menyambut hangat kedatangan Presiden Cina Xi Jinping dalam pertemuan ekonomi negara-negara Asia-Pasifik di Manila pekan depan. "Meskipun bersengketa soal wilayah laut, kami tetap menyambut baik Presiden Xi," ucap salah seorang pembantu Aquino di Manila, Selasa, 10 November 2015.
Janji pemimpin Filipina itu disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, yang berada di Manila sebelum kedatangan Presiden Xi yang memutuskan hadir dalam pertemuan tahunan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di manila.
"Presiden menyebutkan beliau menyambut baik keputusan Presiden Xi Jinping untuk menghadiri pertemuan APEC," kata juru bicara Aquino, Herminio Coloma, kepada wartawan. Coloma menambahkan, "Beliau meyakinkan Menteri Luar Negeri Wang bahwa dalam budaya bangsa Filipina, tuan rumah harus ramah dan membuat tetamunya merasa hangat."
Kunjungan Wang dan Presiden Xi merupakan kesempatan yang jarang dilakukan pejabat tinggi Cina untuk bertemu dengan para pemimpin negara-negara jiran, terutama karena masalah sengketa Laut Cina Selatan.
Filipina marah atas ulah Cina yang mengirim sejumlah kapal perangnya di Laut Cina Selatan. Bahkan Filipina menyebutkan Negeri Tirai Bambu telah melakukan intimidasi dan taktik hipokrit, termasuk pembangunan kepulauan artifisial dan mengusai kawasan kaya ikan bagi nelayan di perairan yang diklaim milik Filipina.
Sebaliknya, Cina juga marah terhadap Filipina karena mengadukan sengketa Laut Cina Selatan ke pengadilan kejahatan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta mengajak Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama di perairan tersebut.
Masalah sengeketa perairan Laut Cina Selatan, menurut Marciano Paynor, selaku ketua panitia pertemuan APEC, tidak akan dibahas dalam APEC. "Kami akan membahas isu ekonomi, tidak membicarakan masalah bilateral, khususnya isu bilateral dalam APEC," ucapnya kepada wartawan, Senin, 9 November 2015.
ASIAONE | CHOIRUL AMINUDDIN