TEMPO.CO, Gaza - Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Riyad Mansour mengklaim bahwa rezim Zionis, Israel, telah mencuri organ tubuh warga Palestina yang tewas dalam insiden pertempuran dengan pemerintah Israel. Hal itu diungkapkan Riyad melalui suratnya kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kemarin.
Mayat korban dikembalikan dalam kondisi tidak utuh karena sebagian besar kornea dan organ tubuh lain diambil tanpa pengetahuan ahli waris keluarga. Seperti yang dilansir Times of Israel pada 5 November 2015, kasus pencurian organ tubuh oleh Israel pertama kali dibongkar koran Swedia, Aftonbladet, pada 2009.
Pada Agustus 2014, The New York Times juga melaporkan orang yang mendalangi sindikat itu di Tel Aviv meraup keuntungan berlipat ganda dalam kegiatan penyelundupan organ manusia sejak 2000. Sebagai tanggapan, utusan Israel, Danny Danon, menyebut tuduhan oleh Riyad tersebut sebagai "fitnah darah".
Danon mengatakan klaim itu menunjukkan Duta Besar Palestina adalah anti-Yahudi atau anti-Semit. Riyad juga mengutuk tindakan kekerasan rezim Zionis, termasuk penggunaan kekerasan dan penindasan ekstrem terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza sejak beberapa bulan lalu.
Konflik meningkat di wilayah itu setelah pemerintah Israel pimpinan Benyamin Netanyahu memberlakukan akses ke pembatasan lebih ketat terhadap warga Palestina yang ingin memasuki pekarangan Masjid Al-Aqsa pada Agustus 2015.
TIMES OF ISRAEL | YON DEMA
BACA JUGA
Gugat Cerai Suami, Inilah Keresahan Dominique Diyose
Ahok Putus Kontrak Sampah Jakarta, Yusril: Saya Akan Lawan