TEMPO.CO, Brasilia - Presiden Brasil Dilma Rousseff akhirnya menerima Duta Besar RI setelah sempat menolak surat kepercayaan pasca-hukuman mati bagi seorang warganya yang menyelundupkan narkoba di Indonesia pada akhir Februari lalu.
Duta Besar Republik Indonesia Toto Riyanto menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Rousseff di Istana Presiden, 4 November 2015, sekitar pukul 11.15 pagi waktu Brasilia. Rousseff didampingi Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira dan Penasihat Presiden Brasil untuk Hubungan Luar negeri, Marco Aurélio Garcia.
"Ini merupakan langkah yang positif untuk membangun hubungan hubungan bilateral yang baik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir.
Surat kepercayaan itu disampaikan Dubes Toto Riyanto bersama 20 duta besar negara-negara lain, yaitu Luksemburg, Latvia, Turkmenistan, Algeria, Selandia Baru, Filipina, Dominika, Kosta Rika, Malawi, Korea Utara, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kanada, Sri Lanka, Prancis, Mali, Mesir, Sudan, Gabon, dan Uni Eropa.
Hubungan Indonesia-Brasil sempat memanas setelah insiden penolakan surat kredensial Dubes Toto oleh Rousseff, 20 Februari lalu. Namun, dengan penyerahan surat kepercayaan ini, Dubes RI dapat secara aktif kembali membangun hubungan bilateral kedua negara.
Brasil merupakan mitra strategis Indonesia sejak 2008. Indonesia merupakan mitra dagang kedua terbesar di kawasan Asia Tenggara bagi Brasil, dengan nilai total perdagangan bilateral sebesar US$ 4,05 miliar pada 2014.
Jumlah wisatawan Brasil ke Indonesia juga terbesar dari kawasan Amerika Selatan, dengan total 16.310 wisatawan pada 2013. Kedua negara juga memiliki kerja sama di sejumlah organisasi internasional, seperti PBB, G-20, dan FEALAC.
NATALIA SANTI