TEMPO.CO, Cape Town - Selera buruk dan kostum Halloween telah lama berhubungan satu sama lain. Orang-orang, tanpa banyak pertimbangan, biasanya akan mengenakan pakaian layaknya selebritas yang baru meninggal atau tampil dengan karikatur bernada rasis.
Dan tahun ini, seorang misionaris Amerika di Afrika Selatan tampil dengan kostum yang dianggap sangat kontroversial. Ia berdandan sebagai pengungsi Suriah sehingga menyebabkan kemarahan besar di Twitter.
Laman Metro.co.uk, Senin, 2 November 2015, melaporkan misionaris Abigail Dapron tampil dengan jilbab dan boneka bayi plastik dalam gendongannya. Dia saat ini bekerja dalam misi di Cape Barat, Afrika Selatan.
Misionaris dari St. Louis, Missouri, Amerika Serikat itu memposting gambar di Instagram dengan beberapa tagar yang menunjukkan dukungan terhadap imigran, seperti #hijabmaster #weloveourrefugeefriends #jesuslovestherefugees #jesuswasarefugee.
Namun, aksinya tersebut mendapat tanggapan negatif dari para pengguna Twitter. Pengguna dengan nama Nissy menulis: "Saya menolak berbagi gambar tapi berdandan sebagai pengungsi Suriah untuk Halloween itu lebih dari bodoh. Ini menjijikkan, tidak sensitif, dan hanya orang bodoh yang akan merasa lucu."
Komentar lain yang tak kalah emosional juga muncul dari netizen. "Sosiopat tidak mengerti ketika ada sesuatu yang tidak lucu karena otak mereka tidak dapat membuat perbedaan #abigaildapron #Halloween," kata seorang lain bernama cy12.
METRO.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA
BACA JUGA
Ribut Sampah, Ahok Balik Gertak Yusril: Ngotot, Kami Ladeni!
Heboh Suap Obat, Dokter Teddy: Duit buat Apotek Mertua