TEMPO.CO, Moskow - Maskapai penerbangan Rusia yang jatuh di Mesir dan menewaskan 224 orang menuding faktor eksternal sebagai penyebab kecelakaan. Pernyataan itu dikeluarkan bersamaan dengan saat ketika kerabat mulai mengidentifikasi korban tewas di Saint Petersburg.
Senior Eksekutif Kogalymavia, Alexander Smirnov, mengatakan setelah penyelidikan dilakukan, tidak ada kegagalan teknis yang dapat menjelaskan mengapa Airbus 321 itu rusak di udara.
"Satu-satunya penjelasan adalah ada faktor eksternal," kata Smirnov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dikutip laman Middle East Online, Senin, 2 November 2015.
Dia menambahkan pesawat berada dalam kondisi teknis yang sangat baik.
Penyidik telah memeriksa semua kemungkinan penyebab kecelakaan dengan menyisir lokasi di Semenanjung Sinai. Penyelidikan dipimpin oleh Mesir dan melibatkan para ahli dari Rusia, Prancis, dan Airbus.
Rusia memiliki catatan keselamatan udara yang buruk. Di saat operator besar di negara itu telah meningkatkan kualitas dan mengganti armada yang sudah tua, kecelakaan diduga melibatkan pesawat yang lebih kecil seperti Kogalymavia.
Kerabat para korban yang meninggal dalam kecelakaan mulai mengidentifikasi korban setelah pesawat pertama membawa 140 jenazah korban ke Saint Petersburg.
"Proses identifikasi telah dimulai. Itu rumit, pekerjaan yang membutuhkan ketelitian," kata Wakil Gubernur Saint Petersburg Igor Albin kepada wartawan.
Namun, sekalipun mengatakan faktor eksternal sebagai penyebab kecelakaan, baik Rusia maupun Mesir membantah keterlibatan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada musibah itu. ISIS sendiri telah mengklaim sebagai penyebab di balik jatuhnya pesawat.
MIDDLE EAST ONLINE | MECHOS DE LAROCHA