TEMPO.CO, St Petersburg - Pesawat Kementerian Keadaan Darurat Rusia mendarat di Bandara Pulkovo St. Petersburg dengan membawa 144 dari 224 korban tewas dalam insiden Sinai. Pesawat II-76 ini membutuhkan waktu 6 jam untuk kembali ke Rusia dari Kairo, Mesir.
Saat ini, para ahli forensik dikerahkan untuk memeriksa korban kecelakaan. Keluarga akan membantu mengidentifikasi dan berkesempatan memberikan penghormatan terakhir. Prosedur identifikasi akan dilakukan dengan bantuan lebih dari 50 ilmuwan forensik. Lebih dari 200 sampel DNA telah dikumpulkan dari keluarga korban untuk identifikasi.
Psikolog juga akan menemani keluarga korban selama perjalanan dari bandara ke krematorium. Selain itu, untuk keluarga yang harus ke St. Petersburg atau bagian lain dari Rusia, Ukraina, dan Belarus akan diberikan akomodasi, bantuan psikologis dan medis.
Pesawat penumpang Airbus A321 milik Kogalymavia yang membawa 217 dan tujuh kru pesawat jatuh di Semenanjung Sinai di Mesir pada Sabtu. Tim ahli Rusia bekerja di lokasi kecelakaan untuk mencari penyebab kecelakaan itu. Pesawat itu jatuh 23 menit setelah lepas landas.
Otoritas Rusia berencana menggunakan drone untuk memeriksa area sejauh 8 mil persegi. Selain itu, otoritas Mesir menawarkan kerjasama. Salah satu tugas utama sekarang adalah untuk menguraikan dua kotak hitam yang telah ditemukan di lokasi kecelakaan di pusat Semenanjung Sinai.
Kelompok kerja antar-departemen Rusia, yang meliputi pihak Airbus, ahli penerbangan Perancis, Jerman, dan Irlandia telah menawarkan bantuan mereka dalam menyelidiki kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan 7K9268.
RUSSIAN TODAY / ARKHELAUS WISNU