TEMPO.CO, Beijing - Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, setuju perang saudara di Suriah harus diselesaikan melalui jalur politik. Hal tersebut disampaikan kedua pemimpin negara ketika bertemu di Beijing, Kamis, 29 Oktober 2015.
Cina berkali-kali menyampaikan sikap menentang penggunaan kekuatan untuk menyelesaikan krisis di Suriah, seraya menyatakan bahwa solusi politik adalah satu-satunya cara mengakhiri konflik di sana.
Bulan lalu, Rusia mulai melakukan gempuran udara terhadap berbagai target di Suriah dalam sebuah aksi dramatik keterlibatan pasukan asing dalam perang saudara. Aksi Rusia ini mendapatkan kritik dari Barat karena serangan itu justru kian menopang kekuasaan Presiden Bashar al-Assad bukan untuk melumat Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Li mengatakan, penyelesaikan masalah Suriah harus segera dilakukan. "Yang paling penting adalah mendapatkan peluang untuk mengimplementasikan resolusi politik, membangun kesamaan, inklusif, dan dialog politik secara terbuka," katanya kepada wartawan.
Dia melanjutkan, banyak pemimpin dunia meminta dirinya memimpin penyelesaikan masalah Suriah. "Kami berharap bahwa kami dapat membawa masalah ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Organisasi ini tempat membahas masalah krisis Suriah," ucap Li. "Cina akan memainkan peran konstruktif," tuturnya. Merkel menambahkan, "Kami menginginkan solusi politik."
Amerika Serikat dan sekutunya juga telah melakukan serangan udara guna menggempur posisi ISIS di Suriah serta memberikan dukungan kelompok perlawanan terhadap Presiden Assad.
REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN