TEMPO.CO, Jakarta - Sepotong biskuit yang berhasil "selamat" dari peristiwa tenggelamnya kapal termewah dunia saat itu, Titanic, dan awet hingga saat ini, dilaporkan terjual dengan harga US$ 23 ribu atau sekitar Rp 310 juta, Rabu, 28 Oktober 2015.
Biskuit itu diselamatkan James Fenwick, penumpang kapal Carpathia yang menyelamatkan penumpang Titanic di laut. Biskuit tersimpan baik dan tetap utuh dalam film kotak film Kodak bersama catatan: "Sampel biskuit dari sekoci Titanic April 1912."
Biskuit 103 tahun itu disebu-sebut sebagai bagian dari alat untuk bertahan hidup di salah satu sekoci Titanic. Meski telah disimpan dalam waktu lama, biskuit tidak membusuk. Ketika menjadi tua, makanan ringan itu mengering dan menjadi fosil.
Jenis biskuit juga tidak mudah ditumbuhi jamur jika tetap dalam keadaan kering. Biskuit itu dijual pada akhir pekan di rumah lelang Henry Aldridge & Son, Inggris.
"Sementara biskuit kebanyakan menjadi makanan manusia, namun Spillers dan Bakers (mereka biskuit itu) kini dikenal sebagai produsen biskuit anjing," kata Alan Aldridge, yang menjual biskuit, kepada laman The Washington Post sebagaimana yang dilansir dari laman Telegraph.co.uk.
Biskuit dan barang lain yang dapat dimakan produksi perusahaan itu, terkenal karena keras dan murah. Biskuit ini umumnya digunakan sebagai ransum darurat selama masa perang."Saya tidak bisa membayangkan sesuatu yang tidak mengudang selera, tapi jika Anda berada di sebuah perahu dayung di tengah laut, Anda pasti akan memakan biskuit itu," ujar Aldridge.
Telegraph mengatakan selain biskuit, terdapat beberapa peninggalan lain dari Titanic termasuk menu makan siang terakhir, yang terjual 58.200 pound sterling atau Rp 1, 2 miliar. Menu, milik penumpang kelas satu, dijual pada 30 September untuk kolektor pribadi, Auctioneers Lion Heart Autographs mengatakan.
Menu terdiri dari daging kambing panggang, goreng dan kentang panggang, ikan prasmanan, ham dan daging sapi, sebuah kue apel meringue, dan delapan jenis keju. Ada juga berbagai surat, termasuk pesan yang sangat angkuh dari korban perempuan, yang menghadapi cemoohan setelah ditemukan bahwa sekocinya, yang bisa menampung 40 orang, hanya menampung 13.
Surat lain yang menjadi skandal dan sempat menghebohkan adalah salah satu yang paling terkenal yang mengatakan ia (penulis surat) membayar untuk melarikan diri dari kapal. Ia adalah tuan tanah Sir Cosmo Duff-Gordon, istrinya Lady Lucy, dan sekretaris mereka Mabel Francatelli berada di antara 12 penumpang kaya yang mendayung ke tempat aman.
Mereka buru-buru pergi, menyelamatkan diri dengan sekoci nomor satu--memiliki kapasitas 40--dan setelah tiba di darat, pasangan adalah satu-satunya orang dipertanyakan oleh Scotland Yard saat mereka kembali. Skandal ini diduga telah membuat Sir Cosmo Duff-Gordon menjadi pertapa.
Titanic tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada subuh hari 15 April 1912. Kapal ini karam akibat menabrak gunung es dalam perjalanan dari Southampton, Inggris, menuju New York City, Amerika Serikat. Sedikitnya 1.500 penumpang dan kru tewas, salah satu malapetaka paling mematikan dalam sejarah dunia kemaritiman di era modern.
TELEGRAPH.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA