TEMPO.CO , Washington: Sebuah lembaga amal Kristen, Christian Solidarity Worldwide (CSW), menyerukan Amerika Serikat untuk membicarakan sejumlah kasus, yang dianggap sebagai praktek intoleransi beragama di Indonesia, saat Presiden Joko Widodo mengunjungi negara itu akhir pekan ini.
"Tradisi pluralisme agama dan toleransi di Indonesia telah ditantang dalam beberapa tahun terakhir dan CSW mendesak Presiden Obama untuk membicarakan nasib agama minoritas dengan Presiden Joko Widodo ketika ia mengunjungi AS," kata kepala eksekutif CSW Mervyn Thomas sebagaimana dikutip dari laman Premier Christian Radio.
"Kami terus menyerukan Presiden Widodo untuk memastikan pencabutan undang-undang diskriminatif yang mempengaruhi agama minoritas dan untuk memastikan bahwa pelanggaran kebebasan beragama diselidiki dan pelakunya dibawa ke pengadilan," ujar Thomas.
Seperti diberitakan awal pekan ini, gedung Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) dan Undung-Undung (kapel) Katolik di Desa Mandumpang, dirubuhkan oleh pemerintah di Aceh Singkil.
CSW menilai serangan itu merupakan bentuk pengabaian terhadap keberadaan kelompok agama minoritas dan kurangnya tindakan pemerintah untuk menemukan dan mengadili mereka yang bertanggung jawab.
Lembaga itu bahkan telah menerbitkan laporan khusus tentang Indonesia yang merinci keengganan pemerintah untuk bertindak mengatasi praktek intoleransi agama dan kekerasan.
Presiden Jokowi bertolak ke Amerika Serikat Sabtu sore, 24 Oktober 2015 dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
PREMIER CHRISTIAN RADIO | MECHOS DE LAROCHA
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu