TEMPO.CO, Paris - UNESCO, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pendidikan, ilmu pendidikan, dan budaya menyetujui resolusi berisi kutukan terhadap Israel dalam menangani situs warisan budya di Yerusalem. Resolusi yang disetujui oleh 58 anggota eksekutif UNESCO di Paris, pada Rabu, 21 Oktober 2015, itu menolak Tembok Barat sebagai bagian dari kompleks Masjid Al Aqsa.
Badan PBB itu mengutuk keras dengan menyebutkan bahwa agresi Israel dan tindakan pelanggaran hukum dalam bentuk pelarangan kebebasan beribadah serta menutup akses umat muslim memasuki tempat suci Masjid Al Aqsa. "Tindakan itu dibarengi dengan serbuan ke kompleks masjid oleh ekstrimis sayap kanan dan pasukan Israel."
Pada awal Oktober 2015, pasukan keamanan Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa. Menurut otoritas Israel serbuan tersebut terpaksa dilakukan karena pemuda Palestina menggunakan masjid sebagai tempat menyerang petugas keamanan Israel dengan melempari batu, kembang api, bahkan bom pipa.
Sementara itu, resolusi menolak Tembok Barat sebagai bagian dari kompleks Masjid Al Aqsa. Namun UNESCO sepakat bahwa Makam para Leluhur di Hebron dan Makam Rachel di Bethlehem di Tepi Barat bagian integral dari Palestina.
"Israel melakukan kesalahan besar dalam menangani situs warisan budaya di kota tua Yerusalem," bunyi salah satu butir resolusi UNESCO.
Sebaliknya, Israel mengutuk resolusi UNESCO. "Keputusan ini merupakan langkah Palestina menulis ulang sejarah yang dilakukan terus menerus," tulis pernyataan pemerintah yang beredar di media massa. "Upaya Palestina mengklaim tempat-tempat suci kaum Yahudi dan Nasrani adalah miliki mereka merupakan pertanda tidak baik."
NEW YORK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN