TEMPO.CO , Jakarta: Apa yang terbersit di pikiran Anda ketika mencium wangi cokelat? Tentu kudapan manis berwarna seperti namanya, yang terbuat dari buah kakao.
Namun, bagi beberapa orang, wangi cokelat justru membuat mereka berpikir warna pink dan pola garis-garis. Beberapa bahkan membayangkan wangi cokelat sebagai kabut.
"Ini berdasarkan laporan gambar yang dibuat orang-orang pengidap sinestesia," tulis Alex Russel, Richard J. Stevenson, dan Anina N. Rich seperti dilansir Science Daily, Kamis, 15 Oktober 2015.
Trio dari Australia ini melaporkan hasil penelitian mereka terhadap enam pengidap sinestesia olfactory-visual.
Sinestesia olfactory-visual adalah orang-orang yang dapat 'melihat' bentuk dari suatu bau. Saat ada rangsangan aroma masuk ke hidung mereka, akan menimbulkan suatu reaksi visual di otak mereka.
Orang-orang ini akan diminta untuk mengidentifikasi 20 jenis wangi-wangian, kemudian menggambarkan proyeksi bentuk di kepala mereka di program komputer Paint. Tak hanya itu, mereka juga harus menamakan aroma ini.
Beberapa hari kemudian, orang-orang ini dipanggil kembali untuk melakukan tes yang sama. Namun, aroma tak dikenali melalui hidung, tapi mulut. Tujuannya, untuk melihat konsistensi gambar aroma yang dilihat pengidap sinestesia ini, juga penamaan aroma.
Russel mengatakan, temuan ini menarik, karena pengidap sinestesia olfactory-visual memiliki daya tangkap yang berbeda. "Kalau sinestesia huruf, mereka hanya menghubungkan satu huruf dengan satu warna. Tapi sinestesia aroma ini berbeda. Tak hanya dengan warna, mereka juga menghubungkannya dengan pola," kata dia.
Dengan penelitian ini, Russel berharap dapat mempertajam persepsi aroma pada manusia. Ia juga mengatakan, penemuan ini dapat memberi titik terang tentang apakah itu sinestesia dan persepsi secara umum.
SCIENCE DAILY | COGNEURO SOCIETY | URSULA FLORENE