TEMPO.CO, New Delhi - Seorang pemimpin senior partai yang berkuasa, Partai Bharatiya Janata India (BJP), mengatakan muslim yang tinggal di India harus berhenti memakan daging sapi.
Manohar Lal Khattar, menteri kepala negara bagian Haryana, mengatakan sapi "adalah sebuah simbol keimanan" di India.
"Muslim dapat terus hidup di negeri ini, tetapi mereka harus berhenti makan daging sapi. Sapi adalah sebuah simbol keimanan di sini," kata Khattar, seperti dilansir BBC pada 16 Oktober 2015.
Kebanyakan negara bagian melarang pembantaian sapi. Pasalnya, sapi dianggap sebagai hewan suci oleh mayoritas masyarakat Hindu India.
Larangan mengkonsumsi daging sapi telah mengundang kemarahan. Banyak pihak yang mempertanyakan hak pemerintah untuk memutuskan apa yang ada di piring mereka.
Peraturan ini juga telah dikritik oleh banyak orang karena daging sapi lebih murah dibanding ayam dan ikan serta merupakan makanan pokok bagi muslim yang miskin.
Partai Kongres utama telah mengkritik pernyataan Khattar. Juru bicara partai oposisi itu, Rashid Alvi, mengatakan Khattar "tidak memiliki hak untuk melarang orang".
Pemerintah federal India, yang dipimpin oleh BJP, berada di bawah tekanan yang meningkat dari kelompok garis keras Hindu untuk melakukan lebih banyak untuk melindungi sapi. Meskipun pembantaian sapi banyak dilarang, India merupakan peringkat top dunia sebagai eksportir daging sapi.
Menurut data Departemen Pertanian AS, India mengekspor 2,4 juta ton daging sapi pada 2015, mengalahkan Brasil yang mengekspor 2 juta ton.
BBC|YON DEMA