TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan menganggap Indonesia sebagai negara yang penting dalam hubungan di Semenanjung Korea, terutama terkait dengan rencana reunifikasi dengan Korea Utara.
Karena itulah, Wakil Presiden Komite Persiapan Reunifikasi Korea Chung Chong-wook berkunjung ke Indonesia selama tiga hari untuk menemui berbagai pihak di Jakarta.
“Indonesia jadi negara pertama yang kami kunjungi, karena Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan Korea Selatan dan Korea Utara,” kata Profesor Chung dalam pertemuan dengan wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa sore, 13 Oktober 2015.
Selain itu, masyarakat Indonesia dianggap memiliki perhatian terhadap Korea Selatan dan Korea Utara.
Meski demikian, dia mengakui bahwa pihak utama yang paling berperan dalam penyatuan kedua bangsa adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Namun peran pihak ketiga, yakni negara-negara sahabat dan negara-negara tetangga, juga penting dalam menciptakan situasi yang kondusif menuju terciptanya reunifikasi.
Komite yang beranggotakan 50 orang itu didirikan Presiden Park Geun-hye, yang sekaligus menjadi ketuanya. Profesor Chung adalah wakil dari kalangan akademikus. Sedangkan dari kalangan pemerintah wakil ketuanya adalah Menteri Unifikasi Korea Selatan. Dari 50 anggota Komite Persiapan Reunifikasi, 20 di antaranya pejabat pemerintah, antara lain Menteri Unifikasi, Menteri Pertahanan, dan Menteri Keuangan.
Selama di Jakarta, Profesor Chung bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, sejumlah anggota parlemen dari berbagai faksi, akademikus, dan cendekiawan pakar hubungan internasional.
NATALIA SANTI