Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memiliki Banyak Anak, Keluarga Ini Didenda Rp 1,5 Miliar

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Anak-anak panti asuhan berada di pusat panti asuhan di Beijing, Cina (2/4). Banyak kasus bayi yang tidak diinginkan tidak pernah terdaftar dalam hukum. Kevin Frayer/Getty Images
Anak-anak panti asuhan berada di pusat panti asuhan di Beijing, Cina (2/4). Banyak kasus bayi yang tidak diinginkan tidak pernah terdaftar dalam hukum. Kevin Frayer/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Beijing -  Sepasang suami istri di Cina yang memiliki tujuh anak terpaksa membayar denda 700 ribu (Rp 1,5 miliar). Mereka didenda karena melanggar kebijakan satu anak yang diberlakukan di negara tersebut.

Pasangan yang tinggal di daerah Tongzhou, Beijing memiliki anak pertama mereka pada tahun 1984. Hingga 2004, jumlah anaknya bertambah menjadi 3 putra dan 4 putri. Pasangan hidup dalam kemiskinan, yang hanya mendapatkan sertifikat rumah yaitu hukou untuk tiga anak saja.

Akibat kemelaratannya itu, mereka tidak mampu membayar biaya peyelanggaraan sosial yang dikenakan kepada pasangan yang melanggar kebijakan satu anak. Untuk mendapatkan hukuo untuk empat anak yang lain, pasangan tersebut harus membayar hampir 700 ribu yuan.

Mengutip laporan Shanghaiist pada 10 Oktober 2015, berdasarkan dokumen yang dikeluarkan oleh Komisi Penduduk dan Keluarga Berencana lokal, jumlah itu didasarkan pada pendapatan tahunan penduduk pedesaan pada 2012 ditambah dengan biaya tunggakan.

Hukou adalah catatan resmi yang mengkonfirmasi kewarganegaraan dan pemengangnya dapat menerima bantuan sosial yang disediakan pemerintah seperti pendidikan gratis dan kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zhang Zelong, dari Komisi Penduduk dan Keluarga Berencara,  mengatakan empat anak terpaksa berhenti sekolah setelah mendapat pendidikan wajib belajr sembilan. Dua adiknya lagi mungkin akan menghadapi hal yang sama di masa depan. "Tanpa pendidikan yang baik, saya hanya bisa bekerja di pabrik-pabrik kecil," kata Zhang.

Bahkan menurut Zhang lagi, adiknya juga sulit untuk menerima perawatan di rumah sakit sedangkan adik perempuannya juga harus bercerai akibat terpaksa berhadapan dengan masalah karena tidak memiliki hukou dan kini sedang mengalami masalah depresi.

Pejabat setempat mengatakan, keluarga itu telah diingatakan berulang kali tentang denda yang akan dikenakan namun diabaikan.

SHANGHAIIST|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

36 hari lalu

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,


Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

20 Oktober 2023

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.


Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

23 Agustus 2023

Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

Otoritas KB Kota Xian di Cina minggu ini mengirim pesan "cinta yang manis" dalam sebuah langkah baru untuk mendorong angka kelahiran yang lesu.


Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

16 Mei 2023

Menteri Perencanaan Pembanguban Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menyampaikan sambutan di acara peluncuran dokumen nasional Blue Finance Instrument Development Guideline di Kantor Bappenas pada Selasa, 1 November 2022. TEMPO/Khory Alfarizi
Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meluncurkan proyeksi pertumbuhan penduduk RI periode 2020-2050.


China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

15 Mei 2023

Anak-anak bermain di samping orang dewasa di sebuah taman di Beijing, Cina 1 Juni 2021. REUTERS/Tingshu Wang
China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

China pernah menerapkan kebijakan satu anak yang kaku dari 1980 hingga 2015, tetapi kini khawatir dengan penurunan jumlah penduduk.


Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

12 April 2023

Anggota keluarga Muslim duduk untuk makan di kawasan tua Delhi, India 3 Maret 2023. REUTERS/Joseph Campbell
Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

Warga Muslim di India lebih banyak yang memilih memiliki keluarga kecil dengan program Keluarga Berencana saat populasi negara itu mengalahkan China


dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Bung Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

5 November 2022

Dr. dr. HR Soeharto dari Jawa Tengah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional baru. Soeharto merupakan dokter pribadi dari Presiden Soekarno. Ia juga mendirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang menjadi cikal bakal lahirnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di seluruh Indonesia. Foto: Twitter PB IDI
dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Bung Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jokowi akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada 5 tokoh, salah satunya dr Soeharto, dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.


Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

26 September 2022

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo terus ingatkan pentingnya sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi untuk menekan angka kelahiran yang tidak direncanakan.


Ma'ruf Amin Kejar Target Balita Stunting Turun 60 Persen di 12 Provinsi Prioritas

4 Agustus 2022

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Peresmian Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Diskominfo Pariaman
Ma'ruf Amin Kejar Target Balita Stunting Turun 60 Persen di 12 Provinsi Prioritas

Wapres Ma'ruf Amin ingin penurunan stunting di daerah-daerah ini bisa dipercepat sehingga sehingga target prevalensi 14 persen pada 2024 tercapai.


Kiat Hubungan Suami Istri Tetap Lancar meski dalam Program Keluarga Berencana

29 Juni 2022

Ilustrasi suami istri. Sion Touhig/Getty Images
Kiat Hubungan Suami Istri Tetap Lancar meski dalam Program Keluarga Berencana

Pakar bagi tips hubungan suami istri tetap nyaman meski sedang menjalani program Keluarga Berencana. Berikut sarannya.