Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenalkan, Pria Kulit Hitam Pertama Peraih Nobel Perdamaian  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Ralph J. Bunche. Newsone.com
Ralph J. Bunche. Newsone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Jumat pagi, Komite Nobel akan mengumumkan penerima Nobel Perdamaian 2015. Tahukan Anda, sejak awal 1901, penghargaan telah membuat jalan bagi mereka 'yang pertama' sebagai penerima?

Wanita pertama pemenang Nobel Perdamaian adalah Bertha von Suttner, menerima kehormatan pada 1905. Presiden pertama adalah Theodore Roosevelt, menang di 1906. Dan orang pertama untuk menerima penghargaan ketika di penjara adalah jurnalis Jerman Carl von Ossietzky, pada 1935.

Tapi baru sampai pada 1950 ketika komite sadar belum memberikan itu pada orang bukan kulit putih. Dan orang pertama kulit berwarna yang mendapatkan Nobel Perdamaian adalah Ralph Bunche.

Ia, sebagaimana dilansir dari laman Time, Kamis, 8 Oktober, mendapat kehormatan untuk perannya dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Palestina pada akhir 1940-an.

Bunche melalui masa kanak-kanak yang sulit--kesehatan ibunya yang buruk dan pernikahan kembali ayahnya, ia dibesarkan oleh neneknya--hingga menjadi pembaca pidato perpisahan saat menamati South SMA Pusat Los Angeles dan lulus di Universitas California, Los Angeles.

Setelah menjadi orang Afrika Amerika pertama yang menerima gelar doktor dalam ilmu politik dari sebuah universitas Amerika, ia mulai mengajar dan menulis. Awalnya beberapa buku tentang persimpangan ras dan politik.

Bunche memulai karier di pemerintahan saat bekerja untuk kantor Office of Strategic Services, pendahulu CIA, sebelum memulai karyanya dengan PBB, di mana ia akan berperan dalam menciptakan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Tapi pekerjaan yang mengakibatkan ia mendapat gelar kehormatan Nobel mulai pada 1947, ketika Bunche ditugaskan sebagai komite khusus PBB di Palestina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah pemisahan kontroversial Palestina dan deklarasi negara Israel Mei 1948, koalisi negara-negara tetangga Arab menyerbu negara baru itu. Meskipun Bunche menegosiasikan gencatan senjata bulan berikutnya, perdamaian nampaknya masih belum bisa terwujud. Beberapa bulan kemudian, sebuah faksi ekstrimis Yahudi membunuh mediator utama dari konflik, seroang Swedia bernama Count Folke Bernadotte, dan Bunche ditunjuk menjadi penggantinya.

Bunche memimpin negosiasi dengan Israel dan Mesir di pulau Rhodes pada 1949. Pada akhir Februari, ia membujuk kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata, dan bersamaan Mesir menandatangani, Yordania, Lebanon dan Suriah pun mengikuti.

Ketika Bunche mendengar kabar bahwa dia akan dianugerahi Hadiah Nobel untuk usahanya, ia menolaknya, mengatakan itu adalah tugas dari pejabat PBB, untuk menegosiasikan perdamaian. Ia dibujuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menerimanya, yang dianggap sebagai upaya untuk mendongkrak popularitas institusi.

Menurut mantan Menteri Luar Negeri James A. Baker III, yang memberikan sambutan tentang Bunche setelah menerima Ralph Bunche Award untuk Keunggulan Diplomatik pada 2014, Bunche memiliki rasa humor tentang pekerjaan yang sangat serius.

Dikatakan, setelah semua pihak menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata di tahun 1949, Bunche diberikan peeneghargaan negosiator berbakat dengan piring memorial yang terteran nama mereka. Ketika ditanya apa yang akan ia lakukan dengan benda itu jika kelompok gagal mencapai kesepakatan, Bunche menjawab, "saya akan merusak piring ini di atas kepala sialan Anda."

TIME.COM | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022

5 Oktober 2022

Ilustrasi Alain Aspect  (kiri), John Clauser (tengah), dan Anton Zeilinger (kanan), peraih Nobel Fisika 2022. (Ilustrasi: Niklas Elmehed)
Tiga Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022

Tiga fisikawan peraih Penghargaan Nobel Fisika 2022 berfokus pada penelitian mengenai quantum entanglement


Tiga Ekonom Memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi 2021

12 Oktober 2021

Sekretaris Jenderal Royal Swedish Academy of Sciences Goran K. Hansson dan anggota Economic Sciences Prize Committee 2021 Peter Fredriksson dan Eva Moerk mengumumkan Penghargaan Sveriges Riksbank dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel 2021 ketika foto pemenang David Card, Joshua Angrist dan Guido Imbens ditampilkan di layar selama konferensi pers di akademi, di Stockholm, Swedia, 11 Oktober 2021. [Claudio Bresciani/Kantor Berita TT/via REUTERS]
Tiga Ekonom Memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi 2021

Ekonom David Card, Joshua Angrist dan Guido Imbens, memenangkan hadiah Nobel Ekonomi 2021 atas jasanya dalam penelitian ekonomi mereka.


Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

7 Oktober 2021

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

Penghargaan Nobel adalah penghargaan prestisius yang dicetus oleh penemu dinamit dan pengusaha Swedia Alfred Nobel. Bagaimana cara pemilihan pemenang?


Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menang Nobel Sastra

7 Oktober 2021

Abdulrazak Gurnah di Panel Hebron, 31 Mei 2009.[Wikimedia]
Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Menang Nobel Sastra

Abdulrazak Gurnah memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2021 atas penetrasi tanpa kompromi dan belas kasihnya terhadap efek kolonialisme dan nasib pengungsi


Benjamin List dan David MacMillan Dianugerahi Nobel Kimia 2021

6 Oktober 2021

Gambar-gambar pemenang Hadiah Nobel Kimia 2021 Benjamin List dan David MacMillan terlihat di layar selama pengumuman Royal Swedish Academy of Sciences di Swedish Academy of Sciences di Stockholm, Swedia, 6 Oktober 2021. [Claudio Bresciani/TT Kantor Berita/via REUTERS]
Benjamin List dan David MacMillan Dianugerahi Nobel Kimia 2021

Benjamin List dari Jerman dan David MacMillan yang lahir di Skotlandia memenangkan Nobel Kimia 2021 atas penelitian organokatalisis asimetris.


Tiga Ekonom Raih Nobel Berkat Usaha Mengurangi Kemiskinan Global

15 Oktober 2019

Penghargaan Nobel.[www.independent.ng]
Tiga Ekonom Raih Nobel Berkat Usaha Mengurangi Kemiskinan Global

The Royal Swedish Academy of Sciences memberikan penghargaan Nobel Ekonomi tahun 2019 kepada tiga ekonom yang mengajar di AS.


6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

16 Januari 2019

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
6 Penghargaan Bergengsi untuk Ilmuwan Dunia

Selain Blavatnik Award, dunia sains memiliki beberapa penghargaan yang cukup bergengsi untuk para ilmuwan dunia, seperti Breakthrough Prize


Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

1 Oktober 2018

James P. Allison dan Tasuku Honjo telah memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2018. Kredit: Reuters
Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

Hadiah Nobel Kedokteran saat ini bernilai $ 1,012,297.05 (Rp 15 miliar) dan akan dibagi di antara pemenang.


Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

6 Oktober 2017

Source: Indipendent.co.uk
Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

Kazuo Ishiguro berharap penghargaan Nobel tersebut akan menjadi kekuatan untuk selamanya


Perekam Kehidupan Molekul Ini Dapat Hadiah Nobel Kimia 2017

4 Oktober 2017

Jacques Dubochet, Joachim Frank, dan Richard Henderson meraih Hadiah Nobel 2017 untuk bidang Kimia. (India Today)
Perekam Kehidupan Molekul Ini Dapat Hadiah Nobel Kimia 2017

Tiga ilmuwan mendapat penghargaan Nobel di bidang kimia karena mengembangkan metode untuk menghasilkan gambar molekul beresolusi tinggi.