TEMPO.CO, Houston - Pihak berwenang di Negara Bagian Texas, Selasa, 6 Oktober 2015, waktu setempat, melaksanakan hukuman mati terhadap seorang tahanan yang menembak mati seorang pria pada 1998 setelah merampok korban sebesar US$ 8 atau sekitar Rp 115 ribu.
Seperti dilansir NBC News, Rabu, 7 Oktober 2015, Juan Garcia, 35 tahun, dinyatakan meninggal pada pukul 06.26 waktu setempat. Dia dieksekusi melalui suntikan mematikan.
Garcia membunuh seorang pria, Hugh Solano, pada 1998, ketika ia masih remaja. Kala itu Solano baru saja pindah ke Houston dari Meksiko untuk memberi anak-anaknya pendidikan yang lebih baik.
Garcia meminta maaf kepada kerabat Solano dalam bahasa Spanyol menjelang eksekusi. Istri Solano dan anak perempuannya menangis serta mengatakan kepadanya bahwa mereka mencintainya.
"Maafkan saya atas apa yang saya lakukan kepada suami dan ayahmu," kata Garcia. "Aku tidak pernah ingin menyakiti satu di antara Anda semua."
Garcia, sebelum ini, memohon keringanan hukuman atas isu kesehatan mental, tapi tidak mengajukan permohonan banding sampai hukuman dilaksanakan. Seorang penghuni penjara kepada The Associated Press, bulan lalu, mengatakan Garcia sudah pasrah.
"Jika ini adalah kehendak Tuhan, biarkanlah," kata Garcia seperti dikutip temannya.
Ini adalah hukuman mati ke-11 di Texas tahun ini, negara bagian yang paling banyak mengenakan hukuman mati di Amerika Serikat, menurut Pusat Informasi Hukuman Mati.
NBC NEWS | YON DEMA