Pada hari kedua yang digelar hari ini, 2 Oktober 2015, peneliti Annie Polhman akan memaparkan kumpulan tulisan tentang kisah korban 1965 yang sudah diterbitkan di bukunya dalam bahasa Jerman. Juga Ayu Ratih dari ISSI akan menyampaikan makalah yang berisi strategi bagaimana menjelaskan peristiwa 1965 ini kepada anak-anak di sekolah.
Sementara John Roosa (UBC) akan menjelaskan bagaimana pembunuhan terjadi dan memperjelas hubungan antara tentara, milisi masyarakat sipil serta peranan mereka pada peristiwa 1965.
Penekanannya adalah pada pola bagaimana masyarakat ini dibunuh. Misalnya mereka terlebih dulu ditahan, lalu diseleksi dan dinaikkan di atas truk pada malam hari. Mereka lalu dibawa ke tempat yang sepi supaya tidak ada saksi mata yang melihat. Lalu korban dibunuh di tempat. Mayatnya ditanam di sebuah kebun misalnya.
John Rosa meneliti kasus ini sejak 2000. Ia mendatangi saksi mata dan keluarga korban dan juga pelaku yang ada di berbagai daerah, seperti di Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Di acara ini juga diputar film yang berkaitan dengan peristiwa 1965 yakni The Year of Living Dangerously (1982) yang dibintangi Mel Gibson. Ini adalah film drama percintaan produksi Hollywood yang diadaptasi dari buku Christhopher Koch. Dengan latar belakang politik Indonesia 1965.
Acara yang dimulai sejak pukul 13.00 waktu setempat berakhir tepat waktu hingga pukul 18.30. Acara ini diselenggarakan oleh Gabungan organisasi yang terdiri atas KITLV (Royal Nederlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), University of California Los Angeles dan NIOD Institute for War-Holocaust and Genocide Studies.
YUKE MAYARATIH