TEMPO.CO, Surabaya - Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengaku tertarik dengan masjid. Dia menyatakan biasa mengunjungi masjid-masjid yang ada di Jakarta setiap minggu dan akan memanfaatkan kunjungannya selama dua hari di Surabaya untuk mengunjungi masjid.
"Saya sangat tertarik, baik ke masjid besar dan kecil, melihat kehidupan kelas menengah dan pekerja Indonesia," katanya kepada wartawan di Hotel Majapahit Surabaya, Rabu, 30 September 2015. "Saya suka melihat orang-orang Indonesia yang berbeda-beda tipenya,” kata dia menambahkan.
Rencananya Grigson akan blusukan ke Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, dan Madrasah Wahid Hasyim pada Kamis, 1 Oktober 2015. Pada hari yang sama ia dijadwalkan berkunjung ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melihat mobil bertenaga surya karya para mahasiswa di kampus itu yang rencananya akan ambil bagian dalam World Solar Challenge di Darwin, 18-25 Oktober 2015.
Adapun pada hari ini, Rabu, 30 September 2015, Grigson akan bertemu Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pebisnis, alumnus universitas Australia, dan perguruan tinggi di Surabaya. “Kami ingin memperluas hubungan antara Jawa Timur dan Australia. Tidak hanya di bidang perdagangan barang seperti peternakan, tetapi juga di bidang yang tengah berkembang saat ini seperti industri kreatif serta di bidang informasi teknologi dan desain,” kata dia.
Bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, ia akan membahas ekspansi bisnis Australia. “Kami menemui gubernur untuk melihat gambaran bagaimana iklim investasi di Jawa Timur dan menimbang bisnis apa yang prospektif di Jatim, khususnya Surabaya,” kata dia.
Selain itu, Grigson akan mengunjungi Rumah Sakit Premier yang dibangun oleh perusahaan asal Australia, Ramsay Health Care. Rumah sakit yang beralamat di Jalan Nginden Intan Barat, Surabaya, itu memiliki unit stroke dan pusat kardiologi yang menggunakan teknologi terkini.
Grigson juga akan melihat program pembangunan pedesaan oleh Australia di bawah bendera Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA). PRISMA ialah bagian dari strategi pemerintah Indonesia untuk mempercepat pemberantasan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan petani kecil di wilayah timur Indonesia.
ARTIKA RACHMI FARMITA