TEMPO.CO, Sanaa - Sejumlah misil udara dilaporkan menghantam dua tenda di dekat sebuah desa di pelabuhan Laut Merah Mocha, tempat seorang pria simpatisan gerakan Hotuhi melangsungkan pesta perkawinan, Senin, 28 September 2015.
Akibat bombardir jet tempur di pesta perkawinan tersebut, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa dan media setempat, sedikitnya 131 orang tewas.
Baca Juga:
Namun Arab Saudi -pemimpin koalisi memerangi kelompok pemberontak selama enam bulan ini- menolak bertanggung jawab atas insiden mematikan tersebut.
"Kami meminta kepada semua pihak memperhatikan masalah kemanusiaan," PBB mengutuk tragedi tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB, ban Ki-moon, menekankan bahwa konflik di Yaman tidak bisa diselesaikan dengan cara militer dan hal itu hanya akan menimbulkan masalah penderitaan kemanusiaan serta kehancuran.
Sekitar 5.000 orang termasuk 2.355 warga sipil telah tewas akibat serangan udara yang dilancarkan sejak 26 Maret 2015 ketika pejuang Houthi dan unit militer aliansi memaksa presiden Yaman kabur ke luar negeri.
BBC | CHOIRUL AMINUDDIN