TEMPO.CO, New York - Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, memuji rencana Indonesia menyampaikan Intended National Framework Convention in Climate Change (INDC) kepada United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada 24 September 2015.
“Ini adalah kontribusi nyata Indonesia sebagai negara non-annex dalam upaya mengatasi perubahan iklim,” kata Retno Marsudi, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 27 September 2015. Pertemuan kedua menteri tersebut diadakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70 di New York.
Dalam pertemuan ini, kata Retno, Indonesia menyampaikan komitmen dalam pengurangan emisi sebesar 29 persen pada 2030 secara sukarela atau hingga 41 persen dengan dukungan masyarakat internasional
Pertemuan kedua menteri ini juga membahas perkembangan kerjasama ekonomi. Retno menyampaikan keprihatinannya dengan adanya pandangan di Perancis bahwa CPO Indonesia tidak ramah lingkungan. Akan tetapi, kedua menteri menyepakati bahwa Indonesia akan terus menerus melakukan diseminasi informasi mengenai sustainable palm oil, termasuk saat pertemuan Conference of Parties ke-21 UNFCCC (COP 21) pada 30 November 2015.
Selain kerjasama ekonomi, Retno meminta dukungan Perancis terhadap upaya Indonesia untuk mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan singkat warga negara Indonesia ke negara-negara Schengen. “Menlu Perancis menyampaikan dukungannya bagi Indonesia saat isu ini dibahas di Komisi Uni Eropa,” katanya.
Hubungan perdagangan Indonesia-Perancis mencapai US$ 2,35 miliar pada 2014. Nilai investasi Perancis di Indonesia mencapai US$ 200 juta. Selain itu tercatat jumlah wisatawan Perancis ke Indonesia mencapai 194.667 orang dan jumlah WNI di Perancis mencapai 6.049 orang.
ARKHELAUS WISNU