TEMPO.CO, New York - Presiden Rusia Valdimir Putin memperingatkan bahwa upaya menjatuhkan pemerintah di Suriah dapat menggiring negeri itu runtuh seperti yang terjadi di Irak dan Libya. Ucapan Putin ini disampaikan dalam sebuah pertemuan para pemimpin dunia dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Ahad, 27 September 2015.
Berbicara kepada jaringan televisi Amerika Serikat, CBS, Putin mengatakan masalah Suriah hanya bisa dipecahkan oleh rakyat Suriah sendiri. "Tidak ada solusi lain di sana guna memecahkan krisis Suriah kecuali memperkuat struktur pemerintahan yang efektif dan membantu melawan terorisme. Tapi, pada saat yang sama, perlu ada dialog positif dengan kelompok oposisi regional dan melakukan reformasi," ucapnya.
Ditanya soal bagaimana jika Presiden Suriah Bashar al-Assad dipaksa mundur dari posisinya, Putin menjawab, "Hanya rakyat Suriah yang punya hak memutuskan siapa yang memimpin negara mereka."
Wartawan Aljazeera, James Bays, melaporkan dari New York bahwa di sana tidak ada konsensus antara negara-negara Barat dan Rusia ihwal bagaimana menyelesaikan krisis Suriah. Bays mengatakan para pemimpin Uni Eropa dan Amerika Serikat juga terbelah mengenai Assad, seorang sekutu dekat Rusia.
"Hampir seluruh negara Barat mengatakan ISIS diciptakan secara efektif oleh Assad dan dia membiarkan kelompok tersebut berkembang di Suriah," ucap koresponden Aljazeera.
Baca Juga:
"Presiden Putin memberikan penjelasan gamblang bahwa Rusia mengirimkan pasukan ke Suriah karena diundang pemerintah Suriah dan menyatakan koalisi pimpinan AS tidak mendapatkan izin sehingga hal tersbut ilegal."
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN