TEMPO.CO, Jakarta - Lobi hotel Gawharatal Jawar tempat menginap jamaah haji Indonesia asal Jawa Barat, Minggu siang, 27 September 2015 waktu setempat, terbakar. Menurut Pelaksana Perumahan Daerah Kerja Makkah Ahmad, berdasarkan keterangan dari pemilik hotel, titik api bersumber dari mesin pemadam kebakaran yang terletak di belakang meja resepsionis.
Hotel yang terletak di sektor V dengan nomor rumah 502 ini dihuni oleh sekitar 700 jamaah haji Indonesia asal embarkasi Jakarta-Bekasi dari Kelompok Terbang (kloter) 34 (Depok), 39 (Bandung), dan 49 (Garut) atau JKS 34, JKS 39, dan JKS 49. “Karena alarmnya sering bunyi, ada tekanan sehingga meledak,” kata Ahmad dalam pernyatannya yang diterima Tempo.
INIKAH TANDA KIAMAT?
Geger Kiamat 28 September, Apa Hubungan dengan Agama Ini?
Bulan Darah, 28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja
Menurut Ahmad, seluruh jamaah haji berhasil dievakuasi dari dalam hotel melalui pintu darurat di sisi kiri hotel. Jamaah kemudian dievakuasi ke dua tempat, yaitu ke hotel 503 yang berada sekitar 100 meter sisi kanan hotel dan sebagian berteduh di bawah pohon pada jarak 100 meter di sisi kanan hotel. Satu jamaah yang dalam kondisi sakit dan terinfus di klinik kloter, berhasil dievakuasi oleh ambulans untuk di bawa ke klinik.
Hayin Aulina Ibrahim (44 tahun), jamaah asal Depok (JKS 39) kepada Media Center Haji (MCH) mengatakan kebakaran terjadi sekitar 12.00 waktu Arab Saudi. Saat itu, dirinya sedang bersiap salat zuhur. Lalu terdengar alarm kebakaran. "Bunyi alarm dianggap biasa saja karena memang suka berbunyi disebabkan ada yang merokok. Tapi kemudian ada yang menggedor pintu dan menyuruh keluar untuk mengungsi di 503," katanya.
Suhendi, Ketua Kloter JKS 39, mengaku sempat sanksi saat mendengar alarm berbunyi. Dia baru yakin kalau ada kebakaran setelah salah satu jemaah melihat ke lantai bawah dan ternyata ada asap. “Jemaah langsung pada keluar melalui pintu darurat,” katanya.
Pat Kurniasih, 48 tahun, saat ditemui MCH mengatakan saat kebakaran, dia bersama ayahnya, Anon, sedang di musala hotel. Mendengar ada kebakaran, mereka bergegas keluar. Kuniasih terlihat menangis karena khawatir dengan keadaan ibunya, Indeng berusia 80 tahun, yang masih ada di kamar. “Ibu sudah dibawa turun, alhamdulillah semua selamat," tuturnya sembari mengusap air mata.
Pantauan MCH di hotel yang berlokasi di kawasan Raudlah itu, asap mengepul memenuhi lobi hotel. Peralatan pemadam kebakaran tampak sudah terparkir di sepanjang jalan depan lobi hotel. Di antaranya 3 truk tanki air pemadam kebakaran, 2 blower raksasa untuk menyedot asap, 3 mobil ambulans, dan beberapa mobil evakuasi pemadam kebakaran lainnya.
Sekitar 30 menit berselang, asap di lobi hotel sudah berhasil disedot dengan blower raksasa sehingga kondisi lokasi sudah relatif normal. Sementara para petugas pemadam kebakaran menyelesaikan tugasnya, beberapa jemaah tampak melihat dan menunggu di halaman hotel.
DANANG FIRMANTO
BERITA MENARIK
Disebut Ahok Berotak Kelas Dua, Ini Reaksi Mengejutkan Jaya Suprana
Dilaporkan Tewas 30 Tahun Lalu, Wanita Ini Ternyata Hidup