TEMPO.CO, Bagdad - Tiga perempuan dalam sebuah kelompok telah melancarkan kampanye mereka sendiri untuk bertempur melawan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka disebutkan telah membunuh hingga 10 anggota ISIS per hari sampai hari ini.
Tiga perempuan pemberani itu menyelundup ke Irak untuk dapat bergabung dengan pasukan di garis depan melawan militan ISIS. "Kami membunuh sepuluh dari mereka sehari pada awal pembebasan Sinjar," kata Raparin, seorang di antara ketiga gadis itu.
INIKAH TANDA KIAMAT?
Geger Kiamat 28 September, Apa Hubungan dengan Agama Ini?
Bulan Darah, 28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja
Mirror dalam laporannya, Sabtu, 26 September 2015, menyebutkan jika Raparin, Roza dan Deijly rela meninggalkan kehidupan mereka di Turki untuk membantu membendung pembantaian ISIS terhadap orang-orang Yazidi di Gunung Sinjar, Irak utara.
"Ketika kami mendengar ISIS datang ke Sinjar dan membunuh para perempuan, kami datang untuk menghentikan krisis kemanusiaan," kata Roza, 22 tahun, kepada laman MailOnline seperti yang dikutip dari Mirror.
ISIS menyerang Yazidi sejak tahun lalu ketika rumah dan desa kelompok minoritas itu diserbu dan dihancurkan. Yazidi adalah agama minoritas di Suriah dan Irak. Kaum Yazidi paling sering ditindas dan diteror oleh ISIS. Total 5.270 Yazidi diculik tahun lalu, dan lebih dari 3.000 ditaha.
MIRROR.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA
Baca juga:
Kasus Muncikari Artis ke Jaksa: Dari 80 Wanita, AS Termahal
Jokowi Pakai Topi Gaul 62, Mau Tiru Gaya Rappe J-Flow?