Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selamat dari Tragedi Mina: Rasanya seperti Disapu Gelombang dan Terbang

image-gnews
Petugas medis melakukan operasi penyelamatan kepada jamaah calon haji yang menjadi korban terinjak-injak saat berdesakan di jalan menuju tempat pelemparan jumroh di Mina, Arab Saudi, 24 September 2015. Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengatakan satu orang jemaah Indonesia meninggal dalam musibah ini. Directorate of the Saudi Civil Defense agency via AP
Petugas medis melakukan operasi penyelamatan kepada jamaah calon haji yang menjadi korban terinjak-injak saat berdesakan di jalan menuju tempat pelemparan jumroh di Mina, Arab Saudi, 24 September 2015. Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengatakan satu orang jemaah Indonesia meninggal dalam musibah ini. Directorate of the Saudi Civil Defense agency via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bisa selamat dalam tragedi saling injak di Jalan 204, Mina, Arab Saudi, Kamis, 24 September 2015, merupakan hal luar biasa. Tragedi di Mina itu, menewaskan 717 jemaah haji dari seluruh dunia tewas dan melukai 863 orang.

Ismail Hamba, jemaah asal Nigeria, masih terguncang jika mengingat, ia selamat dari insiden terinjak massal di Jalan 204 itu. Ismail, 58 tahun, seperti ditulis Associated Press, tengah dalam perjalanan untuk melempar jumrah ketika tiba-tiba aksi dorong terjadi. Ismail merasa didorong ombak besar, lalu tiba-tiba merasa pusing dan tubuhnya tersungkur ke tanah.

"Dengan rahmat khusus Allah, tiba-tiba ada yang menarik saya," kata Hamba di sebuah klinik kecil di lokasi kejadian, seperti dilansir AP, Jumat, 25 September 2015. Hamba tak tahu, bagaimana seorang pemuda bisa menyelamatkannya. "Itu mengerikan. Itu sangat, sangat mengerikan," kata Hamba.

Abdullah Lofty, 44 tahun, jemaah asal Mesir, sempat melihat gelombang peziarah di arah berlawanan. "Aku melihat seseorang tersandung seseorang di kursi roda dan beberapa orang tersandung padanya," kata Lofty.

Lalu pada pagi itu, orang-orang memanjat satu sama lain hanya untuk bernapas. "Panas, cepat dan seperti gelombang," kata Lofty. Ia merasa seperti terbang. "Seperti gelombang, Anda pergi ke depan, dan tiba-tiba Anda kembali."

Lotfy mengatakan tabrakan seharusnya tidak pernah terjadi. Ia melihat petugas membiarkan begitu saja. "Mereka seperti tidak siap," katanya merujuk pada pemerintah Arab Saudi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah saksi mata seperti yang dilansir Arabnews menuturkan, orang-orang bergerak ke arah tempat melempar jumrah, sementara yang lain datang dari arah berlawanan. Lalu keadaan menjadi kacau, dan tiba-tiba orang mulai berjatuhan. Ada jemaah dari Nigeria, Senegal, Mesir, Iran, dan beberapa negara lain.

Mereka saling memanjat satu sama lain, agar bisa bergerak ke tempat aman. Saling memanjat, banyak yang terhimpit. "Terdengar jeritan, menyeru nama Allah, ada juga yang menangis, termasuk anak dan bayi, berteriak minta tolong tak ada yang menolong," tulis Arabnews.

Petugas keamanan, menurut saksi ini, sudah meminta para jemaah untuk tidak terus bergerak ke depan dan menahan diri di belakang. Namun tidak ada yang mendengar instruksi ini dan desak-desakkan semakin parah hingga terjadilah tragedi ini.

WDA | AP | REUTERS | ARABNEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengingat Tragedi Mina 32 Tahun Lalu yang Menewaskan 1.426 Jemaah Haji

9 Juli 2022

Petugas membawa jemaah haji yang menjadi korban saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Mengingat Tragedi Mina 32 Tahun Lalu yang Menewaskan 1.426 Jemaah Haji

Tragedi Mina tahun 1990 yang menewaskan 1.426 jemaah merupakan salah satu insiden ibadah haji yang paling tragis.


15 Tragedi Maut di Tengah Kerumunan

1 Mei 2021

15 Tragedi Maut di Tengah Kerumunan

Mulai dari tragedi Mina di Arab Saudi hingga festival Lag B'omer di Israel. Banyak orang tewas akibat berdesak-desakan atau saling dorong karena panik


Satu Korban Tragedi Mina Dipulangkan dengan Pesawat Khusus

2 Mei 2016

Petugas membawa jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
Satu Korban Tragedi Mina Dipulangkan dengan Pesawat Khusus

Nila menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang telah merawat Culan dan membantu kepulangannya.


Investigasi Insiden Mina, Pemerintah Arab Janji Terbuka

20 Oktober 2015

Sejumlah pertugas menolong jemaah Haji yang terluka akibat terinjak-injak di Mina. Setidaknya 220 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka saat pelaksanaan ibadah Haji. AP
Investigasi Insiden Mina, Pemerintah Arab Janji Terbuka

Pemerintah Arab Saudi belum bisa memastikan kapan investigasi tragedi Mina selesai.


TRAGEDI MINA: Mengerikan, Korban Tewas Menjadi 2.110

20 Oktober 2015

Seorang warga Muslim menangis setelah mengetahui kerabatnya menjadi korban dalam tragedi terowongan Mina, di Ahmedabad, India, 25 September 2015. Sebanyak 717 jemaah haji dari seluruh dunia tewas terdesak dalam kerumunan rombongan saat akan melontar jumroh. REUTERS/Amit Dave
TRAGEDI MINA: Mengerikan, Korban Tewas Menjadi 2.110

Iran menjadi negara paling merasakan dampak dengan jumlah warganya yang tewas mencapai 465 jamaah.


Jasad Jemaah Asal Banjarmasin yang Hilang Telah Ditemukan  

18 Oktober 2015

Jutaan umat Muslim di dunia melakukan Wukuf di padang Arafah sebagai bagian dari ibadah Haji di luar kota suci Mekkah, 23 September 2015. Wukuf dilaksanakan hanya pada satu hari (siang hari) pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah. REUTERS
Jasad Jemaah Asal Banjarmasin yang Hilang Telah Ditemukan  

PPIH Arab Saudi menemukan jenazah jemaah haji dari Banjarmasin yang dilaporkan hilang setelah dirawat di RS Arafah.


Tragedi Mina, Tim DVI: 2 Jemaah Belum Teridentifikasi

16 Oktober 2015

Susanti merangkul adiknya Esti Nindiati, mereka adalah keluarga jamaah calon Haji dari Kalimantan Barat yang menjadi korban tragedi Mina. TEMPO/Aseanty Pahlevi
Tragedi Mina, Tim DVI: 2 Jemaah Belum Teridentifikasi

Adapun dua jemaah WNI yang belum teridentifikasi adalah jemaah berasal dari kelompok terbang JKS 61.


Pascatragedi Mina: Arab Saudi Tak Mau Berbagi Pengelolaan Haji

14 Oktober 2015

Sejumlah petugas berdiri disamping jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
Pascatragedi Mina: Arab Saudi Tak Mau Berbagi Pengelolaan Haji

Iran mendesak adanya satu badan independen untuk mengawasi pengelolaan ibadah haji setiap tahun.


Tragedi Mina, Politikus PKB: Orang Masih Hidup Ditumpuk Mayat  

13 Oktober 2015

Sejumlah petugas berdiri disamping jemaah haji yang tewas akibat terinjak-injak saat menuju tempat pelemparan jumrah di Mina, 24 September 2015. Total korban yang tewas akibat tragedi ini mencapat 719 orang dan ratusan lainnya luka-luka. REUTERS/Stringer
Tragedi Mina, Politikus PKB: Orang Masih Hidup Ditumpuk Mayat  

Anggota DPR Fraksi PKB, Maman Imanulhaq, menuturkan dalam evakuasi korban peristiwa Mina, orang yang masih hidup ditumpuk mayat dan masuk kontainer.


Musibah Mina dan Suksesi Saudi

13 Oktober 2015

Musibah Mina dan Suksesi Saudi

Musim haji tahun ini rasanya pantas diberi label sebagai musim haji paling tragis sepanjang sejarah, lantaran ada dua tragedi: jatuhnya derek raksasa di Masjidil Haram dan petaka di Mina. Dua tragedi itu telah mengoyak kredibilitas Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, pemilik gelar Pelayan Dua Kota Suci.