TEMPO.CO, Mina - Kementerian Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan jumlah jemaah tewas dalam tragedi di Kota Mina, Arab Saudi, terus bertambah. Seperti yang dilaporkan Aljazeera, setidaknya 717 jemaah tewas sementara 800 lainnya mengalami luka-luka ketika terjadi insiden saling injak di Kota Mina. Kasus ini terulang dari tahun ke tahun.
Korban tewas tampaknya selalu datang meskipun terdapat fakta bahwa Arab Saudi telah menginvestasikan puluhan miliar dolar Amerika untuk membuat jemaah haji merasa lebih aman dan tidak mengalami kesulitan.
Baca:
TRAGEDI MINA: Peristiwa 1990 Masih Dianggap yang Terparah
TRAGEDI MINA: Saksi Mata Itu Berkisah, Terhimpit, Kepanasan
Sebagaimana dikutip dari Economist, pemerintah Saudi sebenarnya telah membangun jaringan dari jembatan penyeberangan untuk para pejalan kaki dan terowongan serta jalur kereta api dan jalan layang untuk memindahkan peziarah dari satu situs ke situs lainnya.
"Jika pada perjalanan haji di tahun-tahun sebelumnya jemaah berkemah di tempat terbuka, hari ini mereka bertempat di tenda ber-AC," demikian dikatakan Economist dalam salah satu pernyataannya. (Lihat video Tragedi Mina, Tiga Jamaah Haji Indonesia jadi Korban)
Selain upaya-upaya dan kemudahan yang telah dilakukan tersebut, masih ada para tenaga 'penjaga suhu' yang selalu menyemprotkan air ke jalan raya, dan sekelompok relawan yang melayani air dan makanan gratis.
Pemerintah Saudi mengatakan bahwa tahun ini mereka telah mengerahkan sekitar 100.000 polisi, bersama dengan ratusan tim medis, untuk memastikan keamanan.
Kerajaan juga telah membentuk kuota ketat pada jumlah peziarah, membatasi pengunjung asing setiap tahunnya.
Namun, dengan suhu melebihi 45C (113F) kini, dan peziarah mengalami kelelahan karena harus berjalan dan menunggu, ditambah kurang tidur selama perjalanan ritual hingga sekitar 40-an km (25 mil), haji nampaknya tetap menjadi pengalaman yang menantang.
Baca:
Cerita Aher Soal Detik-Detik Tragedi Mina
TRAGEDI MINA: Ini 7 Tahapan untuk Menjadi Haji
Banyak umat muslim telah menabung selama bertahun-tahun untuk melakukan perjalanan haji, dianggap wajib setidaknya sekali dalam seumur hidup untuk setiap jamaah haji.
ECONOMIST.COM | MECHOS DE LAROCHA