TEMPO.CO, Washington DC - Paus Fransiskus kesulitan dalam menyampaikan maksudnya di depan publik yang hadir untuk menyaksikan pidatonya di Gedung Putih. Pasalnya, Sri Paus tidak terlalu menguasai bahasa Inggris saat menyapa publik di South Lawn, Rabu, 23 September 2015.
Seperti dilansir ABC News, Kamis, 24 September 2015, Paus berbicara sangat lambat dan dengan aksen yang terdengar begitu berat serta sering salah dalam mengeja beberapa kata.
Paus Fransiskus yang lahir di Argentina adalah seorang yang menguasai bahasa Spanyol. Paus sendiri mengaku bahwa dia fasih berbicara dalam bahasa Italia, Jerman, Prancis, dan Portugis, tapi tidak dengan Inggris.
"Saya kurang mampu dalam berbahasa Inggris!" serunya saat kunjungan ke Asia, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Namun, bahasa Inggris bukan bahasa baru untuk Paus. Beberapa tahun sebelum ia menjadi Paus, Fransiskus tinggal di Dublin, Irlandia selama musim dingin 1980. Francis kemudian berusaha untuk belajar bahasa Inggris untuk pertama kalinya. Menurut Irish Independent, Paus Francis meminjam 14 euro untuk membeli kaset dalam bahasa Inggris untuk berlatih.
"Yang paling sulit bagi saya selalu bahasa Inggris. Yang paling susah adalah pengejaannya, karena saya tidak memiliki telinga untuk itu," kata Paus seperti yang dilaporkan Washington Post pada 20 September 2015.
Menjelang kunjungannya ke Amerika Serikat, Paus dilaporkan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk lancar berbahasa Inggris.
"Dia sudah berlatih selama berbulan-bulan," kata Helen Osman, ketua panitia panitia perencanaan kunjungan Paus.
Pertama kali Paus berbicara dalam bahasa Inggris kepada khalayak umum pada 20 Oktober 2013 dalam sebuah pesan video.
Dalam sisa kunjungannya di AS, Paus Fransiskus akan memberikan lagi sekitar tiga pidato dalam bahasa Inggris.
ABC NEWS | WASHINGTON POST | YON DEMA