TEMPO.CO, Moskow - Idul Adha tahun ini akan menjadi sejarah baru bagi umat muslim di Rusia. Rabu, 23 September 2015, Presiden Vladimir Putin meresmikan Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet di Moskow, Rusia.
Acara peresmian masjid terbesar di negeri itu disiarkan langsung televisi setempat. Hadir dalam peresmian itu, Presiden Turki Recep Erdogan dan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Dari Indonesia, hadir Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun.
Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow disebutkan, lewat pidatonya, Presiden Putin mengucapkan selamat kepada semua umat muslim Rusia atas pembukaan masjid yang telah lama direkonstruksi itu.
BERITA MENARIK
Vonis Cuma 5 Tahun, Udar Pristono Langsung Lupa Kursi Rodanya
Ridwan Kamil Sebut Laporan Sherina Via Twitter Salah Alamat
Putin yakin Masjid Agung itu akan menjadi pusat rohani dan sumber penyebarluasan ide-ide humaniter. "Setulusnya saya ucapkan selamat atas pembukaan Masjid Agung Moskow. Ini peristiwa penting bagi umat muslim Rusia," kata Putin.
Putin mengaku bangga pemerintahnya bisa membangun kembali masjid tertua di Moskow dan akan menjadi masjid terbesar di Eropa. Selain modern, masjid ini bakal menjadi kebanggaan bangsa Rusia yang multi-etnis dan multi-religi. "Di mana Islam sesuai hukum Rusia adalah salah satu agama tradisional."
Berdiri dengan kubah setinggi 46 meter dan menara 72 meter, pada bagian tengah Masjid Agung Moskow terdapat kubah berlapis emas dengan bingkai ukiran ayat-ayat Al-Quran. Masjid dilengkapi tujuh lift, pendingin udara, dan fasilitas bagi penyandang cacat.
BACA JUGA
Ahmad Dhani pun Berkicau Lagi Soal Rupiah, Ini Katanya
Begini Ruangan Gayus Tambunan di LP Gunung Sindur
Setelah direstorasi, masjid yang didirikan pada 1904 dan direstorasi mulai 2005 tersebut kini memiliki luas 19 ribu meter persegi dan dapat menampung 10 ribu jemaah. Biaya renovasi Masjid Agung Moskow sekitar US$ 170 juta atau Rp 2,43 triliun.
Dana sebesar itu sebagian besar dibiayai donator anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov, yang menyumbang lebih dari US$ 100 juta atau sekira Rp 1,43 triliun. Kerimov dikenal juga sebagai politikus dan pengusaha.
Turki memberikan bantuan berupa mimbar dan mihrab. Palestina, terutama dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas, memberikan sumbangan US$ 25 ribu atas nama anak-anak Palestina, dan juga sumbangan dari umat berbagai agama.
WDA | ANTARANEWS
SIMAK PULA
Foto Keluyuran Gayus Mencuat, Rumah Istri Gayus Tambunan...
Sofyan Djalil Kagumi Tiga Sikap Adnan Buyung Nasution