TEMPO.CO, Jakarta - Singapura, London, Dubai, Paris, dan Hong Kong sudah tak bisa disangsikan sebagai kota indah namun mahal ditinggali. Tapi, biaya mahal tersebut akan terbayar lunas dengan nyamannya hidup, jaminan sosial, gaji yang diterima, serta keamanan yang terjamin bagi siapa pun yang tinggal di sana, khususnya bagi orang asing yang mencoba peruntungan hidup di luar negeri (ekspatriat).
Hasil Poling tahunan kesembilan Hong Kong Shanghai Bank Coorporation Expat Explorer mendapuk Singapura sebagai kota idaman bagi ekspatriat. "Rata-rata gaji di Singapura meningkat menjadi US$ 159 ribu per tahunnya," seperti yang dikutip dari poling HSBC tersebut yang dilansir laman Le Figaro.
Di luar gaji yang selangit, Singapura juga memiliki peluang jenjang karir yang paling besar. Hal ini yang membuat Singapura unggul ketimbang negara-negara ramah orang asing lainnya seperti London, Dubai, dan Hongkong yang notabene memiliki ratio remunerasi tertinggi di dunia.
Namun, urusan duit hanya sebagai poin bonus bagi para ekspatriat memilih kota impiannya. Kehidupan sosial dan keeksotisan yang tak ada di negara asal tetap menjadi pertimbangan bagi ekspatriat.
Prancis, misalnya, tetap masuk perhitungan karena kaya akan seni, budaya, dan kulinernya. Bahkan budaya berolah raga di Selandia Baru, Swiss, dan Jerman menjadi faktor pemincut para eksekutif selain budaya lokal yang kaya.
Studi tersebut tak menyangkal jika hasil polingnya tak mutlak dan relatif karena banyak sampel yang diambil merupakan orang yang baru pertama kali keluar negeri. "Yang pasti, 37 persen koresponden memilih keluar negeri untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan 26 persen ingin memperbaiki karirnya"
LE FIGARO | ANDI RUSLI