PASOKAN PANGAN MELONJAK
Di Amerika Serikat penjualan barang-barang kebutuhan darurat melonjak tinggi ketika ribuan orang menyimpan makanan, obor, selimut, dan tenda. Sebuah toko makanan kering bernama American Fork Thrive Life menyatakan bahwa penjualan meningkat 500 persen atau lebih dalam beberapa bulan.
Ricardo Aranda, staf di toko itu, menambahkan: "Tampaknya ada kesan urgensi, seperti sesuatu yang darurat. Banyak orang yang membicarakan hal-hal tentang bulan September, seperti runtuhnya sektor keuangan."
Jordan Jensen, pedagang di toko penjual barang darurat Essentials Darurat di Utah, mengatakan kepada Salt Lake City Tribune, bahwa mereka juga dibanjiri pembeli. Dia mengakui barang perlengkapan darurat 72 jam "hampir mustahil untuk disimpan di rak-rak dan kami mendapat kiriman setiap hari."
Menurut Jensen, para pelanggannya percaya bahwa: "Bulan ini adalah saatnya akhir dunia menjadi kenyataan--dengan tanda-tanda Bulan Merah Darah dan runtuhnya nilai mata uang."
PERINGATAN
Para analis Kiamat yakin bahwa Bulan Darah dunia kemungkinan akan berakhir dengan serangkaian peristiwa alam menghebohkan yang akan menghancurkan planet kapan saja dari 21-28 September.
Jack Graham, pemimpin 40 ribu anggota Gereja Baptis Prestonwood di Plano, Texas, yakin bahwa kita adalah penghuni terakhir di Bumi. "Orang-orang berbicara tentang hal itu di mana-mana bahwa sesuatu yang besar akan terjadi. Ini hanya elemen lain dari kesadaran--fenomena Bulan Merah Darah--bahwa kita tidak bisa melupakan dari mana asal kita."
JANGAN KHAWATIR
NASA telah mengabaikan serangan asteroid ke Bumi pada 28 September--konon dampak dari ramalan Bulan Merah Darah. Badan antariksa mengatakan mereka terus memantau tanda-tanda langit apapun termasuk asteroid yang datang dan telah memberikan penjelasan panjang lebar.
Pemantauan itu menggunakan sistem monitoring otomatis yang disebut Sentry. Alat ini terus memindai sebuah "katalog asteroid" untuk mengantisipasi kemungkinan dampak benturan. "NASA tidak mengenal asteroid atau komet yang berada pada jalur tabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan besar sangat kecil," kata juru bicara NASA yang enggan disebutkan namanya.
"Bahkan, sebagai yang terbaik yang bisa kami katakan, tidak ada obyek besar yang kemungkinan akan menyerang Bumi dalam beberapa ratus tahun ke depan."
MIRROR.CO.UK | BC
Artikel Menarik:
Wah, Gaji Jokowi Jadi Rp 200 Juta, Jebakan Batman Politikus Senayan?
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom