TEMPO.CO, Sydney - Konsul Jenderal RI di Sydney bekerja sama dengan organisasi Masyarakat Batak (Bonapasogit) di Sydney menyelenggarakan sosialisasi dan pendataan Bone Marrow donor, Sabtu, 19 September 2015.
Bone Marrow atau yang dikenal umum sebagai tulang sumsum diperlukan para pasien penyakit kanker leukemia dalam proses penyembuhan.
Acara tersebut merupakan wadah untuk meningkatkan awareness kepada warga Indonesia khususnya di Sydney mengenai pentingnya donor tulang sumsum bagi penderita kanker. Kecocokan dapat terjadi antara etnis yang sama, dimana saat ini daftar donor dari etnis Asia apalagi Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan etnis caucasian (kulit putih).
"Acara ini untuk meningkatkan kesadaran warga Indonesia karena masih sedikit etnis Asia, apalagi Indonesia yang terdaftar sebagai donor bone marrow," kata Ani Rajaguguk, Sekretaris Bonapasogit Sydney seperti disampaikan dalam rilis KJRI Sydney yang diterima Tempo.
Menurut Konsul Informasi, Sosial dan Budaya KJRI Sydney, Novan Ivanhoe Saleh, kegiatan tersebut menyertakan Australian Bone Marrow Donor Registry (ABMDR) dan Australian Red Cross Blood Service. Kedua lembaga kesehatan tersebut bertugas mengumpulkan data donor tulang sumsum di Australia.
Pengambilan tulang sumsum dari donor dan transplantasi kepada pasien dilakukan setelah didapat kecocokan antara donor dan pasien. Pemberian donor tulang sumsum tersebut tidak hanya untuk pasien di Australia, tetapi ke seluruh dunia.
Dalam acara tersebut dilakukan juga pengambilan sample darah dari para peserta untuk diproses dan dimasukan dalam data register ABMDR. Ke depan, acara serupa akan didorong juga dilakukan dengan berbagai komunitas Indonesia lain di Sydney.
NATALIA SANTI