TEMPO.CO, Trenton - Seorang pria mencuri telepon genggam atau ponsel dari sebuah toko lalu mengembalikannya empat hari kemudian disertai surat permohonan maaf. Tapi, tentu saja, polisi tidak memaafkan, apalagi melupakannya.
Rekaman video pengawasan memperlihatkan pria itu mengambil ponsel dari sebuah toko di Trenton, New Jersey, Amerika Serikat, pada Jumat, 11 September 2015. Sistem keamanan juga merekam saat pria itu melemparkan kembali ponsel yang dicurinya lewat pagar perusahaan, Selasa, 15 September 2015, bersama catatan permintaan maaf.
"Sayalah orang yang mengambil telepon Anda. Saya putus asa. Saya minta maaf telah menyakiti Anda. Saya bukan tipe seperti itu, tapi situasi tertentu dapat menyebabkan orang-orang melakukan hal-hal bodoh," tulis si pria dalam catatannya, seperti dilansir Associated Press, Sabtu, 19 September 2015.
Dalam memonya, si pria mengaku dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja. Anak-anaknya membutuhkan uang, dan dia akhirnya mencuri ponsel itu.
Pemilik toko, Butch Mikos dan putrinya, Laureen Nichole Culliton, menyatakan mereka tidak berniat mengambil tindakan hukum terhadap lelaki tersebut.
Lewat laman Facebook-nya, Senin, 14 September 2015, Culliton mengunggah video si pria yang sedang mengambil telepon genggam. Tak lama kemudian, seseorang yang tidak diketahui identitasnya menelepon Culliton dan menyatakan tayangan itu dilihat si pencuri dan pelaku merasa malu.
"Kami cukup gembira hal itu mengubahnya," ucap Culliton. "Kami berharap itu jadi pelajaran buat dia."
Namun juru bicara polisi, Letnan Stephen Varn, menuturkan detektif tetap menyelidiki kasus tersebut meski ponsel telah dikembalikan. "Jika ingin melakukan hal yang benar, dia harus menyerahkan diri kepada polisi," ujar Varn.
ASSOCIATED PRESS | NATALIA SANTI