TEMPO.CO, Manila - Bom rakitan meledak di dalam sebuah bus di sebelah selatan Filipna, tempat basis pertahanan kelompok militan Abu Sayyaf, sehingga menewaskan satu orang perempuan dan melukai sedikitnya 16 korban.
Kepala Kepolisian Kota Zamboanga Inspektur Kepala Joel Tuttuh mengatakan bom meledak pada Jumat, 18 September 2015, di bawah kursi penumpang tepat berada di tengah-tengah kendaraan. "Saat itu bus sedang memuat penumpang di sebuah terminal dekat pasar," ujarnya.
Dia menambahkan, belum ada yang diduga sebagai pelaku ledakan, tapi petugas keamanan dapat menduga kelompok militan yang meledakkan sebuah mobil di Zamboanga pada awal tahun ini di dekat terminal bus lain. Insiden terebut mengakibatkan dua orang tewas dan melukai lebih dari 50 korban.
Tuttuh menambahkan, saat ini petugas penjinak bom dari kepolisian dan militer berada di tempat kejadian. Mereka belum bisa menyimpulkan jenis bahan peledak yang digunakan untuk meledakkan bus.
Tuttuh menerangkan, ledakan bom mobil pada Jumat tersebut menyebabkan satu orang luka serius setelah ia kehilangan lengan dan kaki. "Kalau melihat kejadiannya, alat peledak ini bisa saja berasal dari Abu Sayyaf," ucapnya.
Abu Sayyaf, yang baru-baru ini dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pengadilan Filipina dan dimasukkan ke daftar organisasi teroris oleh Washington, memiliki sekitar 400 pria bersenjata. Mereka beroperasi di Basilan dan daerah sekitarnya.
Selain melakukan serangan bom, kelompok ini memenggal kepala sandera, meminta uang tebusan, menculik warga Filipina dan orang asing, serta melakukan pemerasan.
APPEALDEMOCRAT | ABC NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN