TEMPO.CO, Sydney - Malcom Turnbull, seorang bekas bankir dan pengacara, diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri Australia, Selasa, 15 September 2015. Pengambilan sumpah ini berlangsug setelah dia mengalahkan Tony Abbott dalam pemungutan suara di Partai Liberal, Senin malam, 14 September 2015, waktu setempat.
Pria 60 tahun itu dikenal memiliki visi moderat bila dibandingkan dengan Abbott terutama memandang masalah perkawinan sesama jenis di Australia. Dia juga dikenal sangat konservatif daripada dua partai besar Ausralia.
Selain itu, Perdana Menteri baru ini sepertinya lebih terbuka dengan dunia luar serta lebih konservatif dibandingkan dengan Abbott dalam terhadap pendekatan negara-negara luar. "Namun dia kurang rentan terhadap keamanan dunia," ujar Michael Fullilove, Direktur Eksekutif Lowy Institute for International Policy di Sydney.
Turnbull meraih kemenangan setelah dalam pemilihan umum Partai Liberal mendapatkan 54 suara, sedangkan Abbott hanya memperoleh 44 dukungan suara.
Melihat kenyataan tersebut, Abbott menyatakan menerima kekalahan itu. Dalam pidatonya di televisi, Selasa, 15 September 2015, Abbott menyatakan bahwa dirinya bisa menerima hasil pemungutan suara tersebut seraya berjanji tida akan meruntuhkan dan mengecam Turnbull.
"Janji saya hari ini adalah mengubah perubahan ini semudah yang saya lakukan," ucap Abbott di depan layar kaca.
NYT | CHOIRUL AMINUDDIN