TEMPO.CO, Washington DC - Dinas Keamanan Amerika Serikat mengaku berhasil menggagalkan rencana penyerangan terhadap Paus Fransiskus saat ia hendak mengunjungi negara itu beberapa waktu mendatang. Paus Fransiskus direncanakan mengunjungi Washington, New York, dan Philadelphia akhir September 2015.
Rencana serangan tersebut diungkapkan anggota Kongres Michael McCaul di ABC chatshow Minggu ini. McCaul, Ketua Komite House Homeland Security, mengatakan: "Paus orang yang sangat bersemangat, Dia suka untuk keluar bertemu dengan orang-orang. Dengan itu dapat menempatkan resiko keamanan yang besar.
Baca juga:
Jutaan Rayap Mulai Serbu Ibu Kota, Ada Apa Gerangan?
Wah, Ada Kalajengking Merah Raksasa di Planet Mars?
"Kami memantau sangat erat ancaman terhadap Paus saat ia datang ke Amerika Serikat. Kami telah menggagalkan satu kasus tertentu," ujarnya. Namun, tak ada rincian lebih lanjut dari rencana serangan yang ditargetkan kepada penguasa tahta suci Vatikan tersebut yang disampaikan oleh Dinas Keamanan AS itu.
Paus Fransiskus menggunakan sebagian atau sepenuhnya Popemobiles, mobil dengan kaca transparan anti peluru untuk berjalan melalui kerumunan orang. Mobil ini digunakan sejak 1981 setelah terjadi usaha pembunuhan pada Yohanes Paulus II.
Januari lalu diduga ada rencana serangan bom untuk membunuh Paus dari salah satu teroris paling dicari oleh FBI. Serangan ini berhasil digagalkan. Zulkifli bin Hir, teroris yang ingin membnunuh anggota Kristen dari parlemen Malaysia pada 2000, diduga berencana mengebom Paus selama perjalanan ke Filipina awal tahun ini.
Sehari kemudian pria berusia 49 tahun tersebut dibunuh oleh pasukan khusus Filipina setelah melakukan razia.
THE SUN | YON DEMA
Baca juga:
Ini Topi Setya Novanto dari Donald Trump yang Diungkit KPK
Wah, Bella Shofie Beraksi, Laporkan Netizen ke Polisi