TEMPO.CO, Jakarta - Polisi India sedang memburu pemilik bahan peledak yang disimpan secara ilegal, Minggu, 13 September 2015. Bahan berbahaya itu telah mengakibatkan ledakan di tengah Kota Petlawad yang menewaskan hampir 90 orang.
Seorang polisi senior, Sanjay Dubey, mengatakan Rajendra Kaswa diduga secara ilegal menyimpan bahan gelatin dan urea di sebelah sebuah restoran dan persimpangan yang sibuk di kota itu.
"Dia melarikan diri. Salah seorang dari rekan tersangka telah ditahan. Dia didakwa di bawah Akta Bahan Peledak," katanya, seperti dilansir Reuters, pada 13 September 2015.
Polisi awalnya menyangka kecelakaan itu disebabkan oleh tabung gas yang meledak di restoran tersebut sehingga menyebabkan bahan peledak di sebelah tempat tersebut meledak.
Namun polisi kini percaya ledakan itu berasal dari gedung yang terletak bersebelahan dengan restoran tempat Kaswa menyimpan bahan peledak dan kimia.
Seorang pejabat polisi senior, Seema Alava, mengatakan Kaswa memiliki lisensi untuk bahan peledak, tapi menyimpannya terlalu dekat dengan sebuah restoran di daerah yang padat penduduk adalah tidak sah.
Sementara itu, Kepala Menteri Madhya Pradesh Shivraj Singh Chouhan menawarkan bantuan 200 ribu rupee kepada anggota keluarga korban yang tewas dan 50 ribu rupee untuk membantu korban yang terluka.
REUTERS | YON DEMA