TEMPO.CO, Jakarta - Masjidil Haram kembali dibuka untuk umum usai musibah crane jatuh pada Jumat sore, 11 September 2015. Kawasan Masjidil Haram sempat ditutup selama kurang lebih 9 jam untuk sterilisasi dan pembersihan akibat kejadian yang menewaskan sedikitnya 107 orang itu.
Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Dharmakirty, mengatakan masjid ditutup sesaat setelah kejadian dan dibuka kembali untuk jemaah yang akan melaksanakan salat Subuh.
"Otoritas setempat bergerak cepat mencari korban yang kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan. Setelah itu mereka langsung membersihkan masjid dari reruntuhan bangunan," ujar Dharmakirty saat dihubungi, Sabtu, 12 September 2015.
Dari pantauan live broadcast makkahlive.net, saat ini area masjid dan sekitar Kabah kembali ramai oleh jemaah yang beribadah walaupun tak seramai biasanya. Mataf (area sekitar Kabah) yang biasanya penuh sesak oleh jemaah tawaf lebih banyak dikelilingi jemaah yang sedang salat.
Insiden crane jatuh itu terjadi Jumat, 11 September pukul 17.30 waktu setempat. Sebuah crane untuk proyek perluasan mesjid ambruk dan menimpa jemaah haji yang sedang beribadah. Crane roboh karena hujan lebat dan angin kencang.
Sedikitnya 107 jemaah tewas akibat kejadian itu. Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Fidiansjah di Mekkah mengatakan hingga saat ini dua jemaah haji asal Indonesia meninggal dan 30 lainnya terluka.
INDRI MAULIDAR