TEMPO.CO, Mekah - Sejumlah jemaah calon haji yang baru tiba di Mekah dari Madinah maupun Jeddah terpaksa menunda pelaksanaan umrah qudum (kedatangan) menyusul musibah alat berat jatuh di Masjidil Haram.
"Kami sudah informasikan ke jemaah agar menunda keberangkatan ke Masjidil Haram karena ada situasi darurat di Masjidil Haram," kata Petugas PPIH Sektor IV di Bidang Perumahan dan Katering Ahmad Rafiudin Faruk, Jumat, 11 September 2015.
Ia mengatakan jemaah dari kloter 19 embarkasi Jakarta-Pondok Gede yang tiba di Mekah pada pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS) rencananya akan umrah qudum pada pukul 19.00 WAS.
Namun setelah mendapat informasi adanya kecelakaan berupa crane jatuh di Masjidil Haram, jemaah membatalkan rencana tersebut. Selain itu, bus salawat yang biasa mengantar jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram juga tidak bisa masuk mendekat.
"Rencananya pada pukul 23.00 WAS (atau pukul 03.00 WIB) kami baru akan umrah qudum," katanya.
Sebelumnya, insiden crane jatuh di kawasan Masjidil Haram, Mekah, pada Jumat sore, 11 September 2015, mengakibatkan sedikitnya 107 jemaah tewas.
Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi Suleiman al-Amr mengatakan akibat peristiwa crane jatuh itu, 238 orang luka-luka. "Semua yang terluka dan tewas telah dibawa ke rumah sakit," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 12 September 2015.
Suleiman menjelaskan crane jatuh karena hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di wilayah itu. Selain crane, beberapa pohon juga tumbang dan mengguncang kawasan di sekitarnya.
ANTARA | REUTERS
Baca juga:
Begini Kalau Jusuf Kalla Bohongi Istrinya
Konser Bon Jovi: Alasan Judika Tak Berani Bawa Anak-Istri