TEMPO.CO, Mekah - Badai disertai hujan es yang melanda Mekah menyebabkan sebuah crane yang digunakan dalam pembangunan perluasan Masjidil Haram patah dan jatuh menimpa jemaah yang sedang tawaf. Sebanyak 107 orang dilaporkan tewas, termasuk warga negara Indonesia.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dua anggota jemaah haji perempuan dari Medan dan Jawa Barat meninggal dunia akibat musibah jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekah. Dua korban ini adalah Masnauli Hasibuan dari Medan dan Siti Rasmina dari embarkasi Jakarta Bekasi 03.
"Selain itu, data sementara ada 23 jemaah yang menjadi korban luka di sejumlah rumah sakit Arab Saudi," kata Lukman Hakim usai mengunjungi anggota jemaah korban luka di RS An Nur, Jumat.
Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih tengah berada di Masjidil Haram saat crane jatuh. Saat itu Lana sedang menjalankan ibadah salat Isya. Ia berada di lantai dua, tempat ibadah wanita. Ia mengatakan badai terdengar cukup keras di tempatnya beribadah.
Lana mengatakan kepanikan langsung terasa ketika jemaah mengetahui ada crane yang jatuh. Meski berjarak cukup jauh dari lokasi kejadian, suara crane jatuh terdengar cukup keras. "Bruukk, keras sekali," kata Lana melalui pesan singkat, Sabtu, 12 September 2015.
Meski panik, jemaah keluar masjid tanpa berteriak panik. Menurut Lana, semua keluar dengan tertib. “Aksi penyelamatannya cepat,” kata dia.
Badai besar yang disertai hujan deras dengan butir-butir kecil es disertai angin kencang dan suara gemuruh melanda kota suci Mekah Al Mukarammah, Jumat sore, sejak pukul 17.10 Waktu Arab Saudi atau pukul 21.10 WIB. Badai itu menyebabkan crane, alat berat konstruksi, jatuh dan menimpa jemaah.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA| TRI ARTINING PUTRI | ANTARA
Baca juga:
Begini Kalau Jusuf Kalla Bohongi Istrinya
Konser Bon Jovi: Alasan Judika Tak Berani Bawa Anak-Istri