TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria dilaporkan hampir tewas setelah alat intimnya digigit ular berbisa saat ia sedang buang air kecil di ladang.
Dikutip dari Mirror, Kamis, 10 September 2015, pria yang berprofesi sebagai petani tersebut tengah menunggu hampir tiga jam sebelum mengalami rasa sakit yang tak tertahankan. Dan membuatnya bergegas ke tempat perawatan.
Dokter yang memeriksa pria berusia 46 tahun itu menemukan alat intimnya telah membengkak dan mengatakan mereka harus menutupi bekas gigitan.
New England Journal of Medicine, sebagaimana dilansir dari laman Mirror, menyatakan jika tanda bekas gigitan jelas terlihat, hal itu memudahkan mereka untuk mencari penangkal.
Insiden yang terjadi di Himalaya itu, membuat dokter terkejut dan kemudian berusaha mencari tahu makhluk apa yang telah menggigit pria itu.
"Hasilnya diidentifikasi ular yang menggunakan nama 'Gunas' itu diketahui sebagai ular berbisa jenis Levantine," demikian dilaporkan Mirror.
"Dokter yang mulai memperhatikan bahwa darah pria itu mengalami pembekuan cepat saat racun menjalari tubuhnya berusaha menyuntiknya dengan obat yang menetralisir racun," bunyi laporan itu.
Petani malang yang tak disebutkan namanya tersebut akhirnya dapat meninggalkan rumah sakit tiga hari sejak serangan itu - dan dikatakan harus meninggalkan luka hitam di mana taring yang tertusuk pada alat intimnya menyebabkan jaringan saraf layu dan mati.
Petugas medis di Sher-i-Kashmir Institute of Medical Sciences, Srinagar, India kemudian memeriksa lagi pria tersebut dan menemukan bahwa setelah empat hari, pembengkakan pada penisnya mengalami penurunan.
Ular menggigit sekitar lima juta orang di seluruh dunia setiap tahun dan menyebabkan 100 ribu kematian. Ratusan ribu orang menderita amputasi atau cacat lainnya sebagai akibat bisa ular yang mematikan.
TRUST.ORG | MECHOS DE LAROCHA