TEMPO.CO, Oslo - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan suriah (ISIS) pada Rabu, 9 September 2015, mengatakan bahwa kelompoknya sedang menahan dua orang sandera, masing-masing berkebangsaan Cina dan Norwegia. "Jika menginginkan keduanya, harus ditebus."
Pernyataan ISIS itu disampaikan secara terbuka melalui iklan di sebuah majalah berbahasa Inggris, Dabiq, pada halaman 66. Di iklan tersebut, ISIS menulis, "Dijual, dua orang ditangkap dalam waktu terbatas."
ISIS tak menjelaskan secara rinci mengenai dimana atau kapan mereka menangkap kedua orang tersebut, atau dimana kedua korban itu ditahan. Di bawah foto, ISIS menerangkan, "Silahkan bayar tebusan bila ingin keduanya dibebaskan."
Organisasi bersenjata ini tidak menyebutkan berapa banyak uang yang diinginkan untuk ditukar dengan dua orang sandera itu. Mereka juga tidak mengatakan batas waktu pembayaran. Sandera berkebangsaan Cina itu bernama Fan Jinghui, 50 tahun, bekerja sebagai konsultan.
Di Oslo, Perdana Menteri Erna Solberg membenarkan salah seorang warga Norwegia menjadi tahanan. "Norwegia tidak akan membayar uang tebusan," ucapnya.
Berbicara di acara konferensi pers, Solberg mengatakan sandera asal Norwegia itu bernama Ole-Johan Grimsgaard-Ofsaad berusia 48 tahun bekerja di sebuah universitas di Trondheim. Dia ditangkap sesaat setelah tiba di Suriah pada Januari 2015.
"Saya membenarkan bahwa seorang warga Norwegia diculik dan dijadikan tahanan di Suriah," ucapnya dalam sebuah pernyataan terpisah. Dia menambahkan, "Ini adalah urusan serius. Tugas kami membawanya pulang ke Norwegia dengan selamat."
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN