TEMPO.CO, Bangkok – Kepolisian Thailand meminta bantuan Bangladesh melalui Interpol untuk membantu memburu dalang bom Bangkok yang menewaskan 20 orang dan mencederai 130 orang lainnya bulan lalu.
Kepala polisi yang baru dipilih, Jenderal Chakthip Chaijinda, mengatakan informasi soal kemungkinan keberadaan Abu Dustar Abdulrahman atau Izan, warga negara Cina, telah dipastikan melalui bukti-bukti dan para saksi. “Kami telah meminta Interpol memberi tahu Bangladesh mengenai perkembangan terbaru soal dalang ledakan bom di Kuil Erawan,” kata Chaktip seperti dilansir The Nation, Rabu, 9 September 2015. Chaktip akan dilantik sebagai kepala polisi bulan depan.
Polisi juga melacak dana dari luar negeri yang digunakan untuk membiayai serangan. Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan terhadap Abu Dustar Abdulrahman, yang menurut versi Bangkok Post disebut Abudureheman Abudusataer, 27 tahun.
Abdulrahman dikenal sebagai tersangka bom lainnya sebagai Izaan atau Ishan. Salah seorang tersangka pengeboman, Yusufu Mieraili, 25 tahun, dalam pemeriksaan selama 14 jam oleh polisi menyatakan Izaan mengatur pertemuan para pelaku dan memberi tugas.
Izaan kabur dari Thailand lewat Bandara Suvarnabhumi pada 16 Agustus, atau sehari sebelum peristiwa pengeboman. Diduga dia kini berada di Bangladesh.
Pada Rabu, Mieraili kembali mengikuti rekonstruksi peristiwa pengeboman yang telah berlangsung sejak Selasa. Mieraili ditangkap kepolisian Sa Kaew saat akan melintas ke Kamboja. Ia telah mengaku kepada polisi dan dalam jumpa pers mengatakan bahwa ia adalah bagian dari jaringan pelaku bom.
Pada rekonstruksi Selasa lalu, Mieraili dibawa ke Apartemen Maimuna Garden, Minburi, tempat tinggalnya selama ini. Dia lalu dibawa ke Apartemen Pool Anant di Distrik Nong Chok, di mana dia mengambil ransel hitam lalu naik taksi ke Stasiun Hua Lamphong. Di sana dia menyerahkan ransel itu kepada pria berkaus kuning, yang tertangkap kamera CCTV di lokasi kejadian.
Rabu pagi, Mieraili dibawa kembali ke perempatan Ratchaprasong untuk merekonstruksi bagian akhir peristiwa. Dimulai dari Hua Lampong, di mana dia menyewa sebuah tuk tuk, kendaraan khas Thailand, dan turun di Wat Pathumwanaram di Ratchaprasong.
Dari sana, dia berjalan ke plaza terbuka di depan pusat belanja CentralWorld, di seberang Kuil Erawan. Dia lalu menunggu dan memotret ledakan. Dia kemudian berjalan ke Soi Phetchburi 27 dan menumpang taksi ke Ramkhamhaeng, lalu naik bus ke Min Buri.
BANGKOK POST | THE NATION | NATALIA SANTI
Artikel Menarik:
Kisah Mistik Hantu Cerutu di Istana Presiden RI
Perangkap Seks Intelijen Itu Bernama Cindy