TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia dilaporkan akan memanggil mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. Dia bakal diperiksa karena terlibat dalam demonstrasi besar-besaran menuntut mundurnya Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur pada akhir pekan lalu.
Seperti dilansir situs web trust.org, Rabu, 2 September 2015, Mahathir, yang masih memiliki pengaruh politik di Malaysia, bergabung bersama pengunjuk rasa dalam demonstrasi besar-besaran selama dua hari yang diselenggarakan kelompok aktivis pro-demokrasi dan anti-korupsi, Bersih. Dia menyerukan gerakan rakyat untuk menggulingkan Najib.
"Tun (Mahathir) membuat beberapa tuduhan dalam pidato selama aksi Bersih yang menjadi bukti tindakan polisi," kata juru bicara kepolisian. Dia membenarkan bahwa Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar akan memanggil Mahathir.
Dalam aksi itu, Mahathir menyebut Najib sebagai pemimpin korup dan mengatakan sebagian besar orang Malaysia sudah tidak menginginkan dia.
Ajudan Mahathir, Sufi Yusoff, kepada Reuters mengatakan Mahathir dalam pekan ini tidak berada di Malaysia dan diperkirakan akan kembali minggu depan. "Sejauh yang saya tahu, dia belum dipanggil polisi. Kami akan mematuhi polisi pada apa saja yang diperlukan," katanya.
Mahathir dan Najib sebelumnya adalah sekutu dekat. Keduanya adalah anggota Partai UMNO, yang memimpin koalisi pemerintahan sejak kemerdekaan negara itu pada 1957. Sikap Mahathir yang menentang perdana menteri tidak pernah terjadi sebelumnya di Malaysia.
TRUST.ORG | MECHOS DE LAROCHA