TEMPO.CO, Ramallah - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dikabarkan sedang membangun sebuah istana seharga US$ 13 juta atau sekitar Rp 182,06 miliar di Tepi Barat meskipun Otoritas Palestina mengalami krisis keuangan saat ini.
Dilansir dari laman THEJC.com, 28 Agustus, kompleks berukuran 27.000 meter persegi--disebut Istana Tamu Presiden--akan mencakup seperempat akomodasi, sebuah gedung administrasi dan dua helipad.
Menurut pernyataan Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi (PECDAR), biaya proyek tersebut akan ditanggung negara.
"Istana yang terletak di Surda, Ramallah, itu dibiayai Kementerian Ekonomi, dan pembangunannya akan memakan waktu dua tahun," kata PECDAR, dikutip THEJC.com.
Kabar tentang pembangunan istana itu mengikuti berita akhir pekan lalu bahwa Abbas telah mengundurkan diri sebagai ketua PLO dan adanya spekulasi yang sampai saat ini masih dibicarakan, yakni dia bisa mundur sebagai presiden.
Situasi keuangan pemerintah Palestina dikatakan telah memburuk sejak tahun lalu.
Pada Maret lalu, pemerintah harus menerapkan kebijakan darurat anggaran setelah negara-negara pendonor gagal mentransfer bantuan 5,4 miliar dolar yang telah dijanjikan pada Oktober setelah perang Israel-Gaza 2014.
MECHOS DE LAROCHA | THEJC.COM