TEMPO.CO, Riyadh - Dua kakak beradik asal Arab Saudi tewas di hari yang sama meski mereka berada dalam perang yang berbeda.
Satu orang meninggal untuk pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi dalam menggempur pemberontak Houthi di Yaman. Seorang lagi tewas setelah meledakkan dirinya saat berjuang untuk kelompok militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Nasser al-Harthi, pilot helikopter Apache, tewas terhempas dan diklaim dijatuhkan oleh pemberontak Houthi. Sementara adiknya, Zaher al-Harthi, tewas dalam sebuah serangan bunuh diri yang menargetkan pasukan Irak pada hari yang sama minggu lalu.
Seakan keduanya telah ditakdirkan. Tragisnya bahwa mereka berdua sama-sama meninggalkan istri yang masing-masing sedang dalam kondisi hamil.
Seperti yang dilansir i24 News pada 26 Agustus 2015, Nasser tewas bersama seorang pilot, Ali Bin Mohammed Al Qarni, setelah helikopter mereka jatuh di Jizan, dekat perbatasan Arab Saudi. Koalisi pasukan liga Arab mengatakan bahwa kini mereka tengah menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter tersebut.
Sementara itu di Irak, ISIS mengumumkan kematian Zaher al-Harthy, di Samarra, utara Baghdad, di mana ia melakukan bom mobil bunuh diri yang menargetkan pasukan Irak.
Menurut saudara mereka yang lain, Zaher al-Harthi adalah seorang perawat dan bekerja di Rumah Sakit Umum Tabuk di bagian utara negara itu. Tetapi ia menghilang dan diyakini telah bergabung dengan ISIS dua tahun lalu.
Menurut anggota IS, al-Harthi diberi pilihan untuk terus bekerja sebagai perawat di rumah sakit ISIS di Mosul. Namun ia memilih untuk menjadi seorang pembom bunuh diri sebagai gantinya.
i24 NEWS|YON DEMA