TEMPO.CO , Beijing:Seorang pria cacat di sebuah desa terpencil di barat daya Cina, membuktikan kepada publik bahwa cacat yang dimilikinya bukan penghalang untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai anak yang baik.
Chen Xinyin, 48 tahun, yang kehilangan kedua tangan saat mengalami kecelakaan di usia tujuh tahun, mulai menjaga ibunya yang sudah uzur setelah kematian ayahnya. Hal itu tidak menjadi penghalang, meski ia hanya menggunakan kakinya.
Dia bertekad untuk melanjutkan hidup dengan belajar memasak, berkebun, bahkan menjaga ibunya yang sudah sekarat dan lumpuh sejak beberapa bulan lalu.
Rata-rata penduduk kagum dengan ketabahan Xinyin. Karena pada awalnya mereka mengira dia mungkin terpaksa mengemis untuk mendapatkan uang dan makanan untuk menampung kehidupan bersama ibunya. Namun sebaliknya pria tersebut hidup mandiri.
Xinyin memiliki abang sulung yang meninggalkan rumah sejak ibunya tidak mampu membiayai kehidupan mereka bertiga yang diselimuti kemiskinan.
Menurut laporan Daily Mail pada 26 Agustus 2015, kemiskinan dan cacat fisik tidak menghalangi dirinya untuk melanjutkan kehidupan dengan bermartabat.
"Saya tidak memiliki tangan saja. Kondisi fisik saya yang lain masih baik. Sejak berusia 14 tahun, saya sudah mampu berkebun dan bertani selain menjaga kambing dan kerbau.
"Setelah kematian ayah dan abang meninggalkan kami, ibu juga semakin tua dan akhirnya lumpuh baru-baru ini, saya tidak patah semangat sebaliknya bersyukur karena masih dapat melanjutkan kehidupan ini," kata Xinyin.
Saat ini, Xinyin sudah memiliki kebun sendiri dan menerima keuntungan berlipat ganda sejak beberapa tahun lalu hasil penjualan sayuran dan hasil pertanian lainnya.
Selain dapat merawat ibunya yang sudah tua, Xinyin juga banyak membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan termasuk memberi peluang pekerjaan kepada mereka.
DAILY MAIL|YON DEMA